Sari roti
Saking rindunya
Merobek hati.-Veno
.
.
."Gue, cinta sama Lo Frin, sejak kelas 10 waktu kalian dibully sama Dira" kata itu berhasil lolos keluar dari mulut Veno ia tidak menyangka kalau ia benar benar menyatakan cinta kepada Frinka. yang, sebelumnya sama sekali tidak ada perasaan apa apa.
Frinka menaikkan sebelah alisnya. "Lo, beneran? Apa jangan-jangan mau main- main kayak Gilang?"
"Gue serius Frin, emang sih ini hukuman permainan Gilang kemarin, tapi entah mengapa gua juga gak tau tiba-tiba ada sebuah rasa muncul begitu cepat," jeda Veno menahan nafas gusarnya. "Gue sih tau berat bagi Lo Nerima gue, apalagi kita bakalan terpisah, tapi ngga salah kan gue nyatakan perasaan gue ke elo?" Sambungnya lagi sambil menahan detak jantung yang tidak bisa di gambarkan seperti aljabar.
"Gue jujur aja, gue juga ada sedikit rasa sama lu. Tapi,"
"Tapi apa Frin?"
"Tapi gue, gue sekali sayang sama orang gak bakal gue lepas dan termasuk Lo, gue orang nya takut jatuh cinta Ven, tapi gua percaya. Lo, orang nya benar-benar sama gue kan?" Tanya nya
"Iya Frin, gue juga gitu, sekian lama gua sendiri. Baru tahun ini gue bisa memiliki wanita lagi, sadboy kan"
"Hehe, Veno. gue Nerima Lo kok jadi pasangan gue, dan tolong beritahu ke gue kalau Lo udah bosan ya!" Frinka menahan rasa sesak di dada nya, karena ia takut terluka seperti dulu, padahal ia tahu kalau Veno betul betul mencintainya.
Tangan Veno menepuk pundak Frinka lembut dan mata nya pun menatap lekat mata Frinka. "Sayang, percaya sama gue, gue orang nya gak bakal nyakitin, kalau orang itu yang mulai nyakitin gue duluan, oke percaya sama gue, gue gak bakalan pernah bosan sama Lo, karena perasaan ini benar benar dari hati murni gue!" Ucap nya lembut sambil membelai pipi mungil Frinka
Frinka pun tersenyum hangat, entah mengapa malam ini, sinar rembulan di malam ini bahkan teman temannya. menyaksikan kisah cinta nya yang dulu pernah terkubur bersama orang lain kini tumbuh subur bersama Veno.
Veno memeluk tubuh mungil Frinka seraya mengusap bagian rambut lembut gadis nya itu, ia sangat senang lagi kalau mereka akan bersama-sama sampai menua nanti.
"Habis lirik-lirikan, terbitlah percintaan!" teriak Gilang dari sofa yang berada jauh di antara mereka
"Ganggu aja setan!" Seru Devin sambil melempar bantal kecil ke arah Gilang
"Aaaa, soswit banget sih kalian, gua kapan ya?" Tanya Alena sambil memberikan kode kepada Gilang
Di tengah ruangan saat ini. mereka tengah tertawa bersama sama, bukan hanya Devin dan Vania yang saling lirik-lirikan. Tapi, Reza dan milmy juga ikut saling menghanyutkan dalam kisah cinta Frinka malam ini.
"Vania, ntar bang Devin bakal nyatakan cinta kok tenang aja" timpal Gilang tersenyum sinis menatap Devin
"Jadi teman aja udah bahagia kok!" Jawab Vania sambil terkekeh
"KODE BOSQUE!"
🌵🌵🌵
Milmy_C
KAMU SEDANG MEMBACA
VANIA
Fiksi Remaja[PROSES REVISI] Dibalik rahasia seorang gadis, mempunyai banyak rahasia yang belum pernah di ungkap kan nya. Ingin mengungkap kan tapi takut tersakiti dan saling menjauh satu sama lain. "APA?, Jadi itu elu?" "Iya gua, kenapa?" Entah bagaimana kelan...