15.Penasaran

783 152 116
                                    

Yang di mulmed itu foto Vania ya:*





Devin POV

Malam ini gue duduk di tepi balkon tepat dekat jendela, gue menatap sendu langit malam ini, pembicaraan di dalam gudang tadi masing terngiang ngiang di telinga gue membuat ingin memberitahu kepada Vania secepat nya.

Tok.. tokkkk

Suara ketokan pintu membuat gua terbuyar dari lamunan itu, gua pun membuka knop pintu itu dan mendapatkan sosok yang tak asing di muka pintu kamar.

"Hei, anak ku,apa kabar boy" tanya papah gue

"You fine kan sayang " tanya mamah gua sambil memeluk erat tubuh gua

Gua hanya memutar bola malas dan tidak membalas senyuman dan pelukan mereka, gua bukan nya nggak mau, tapi gue butuh mereka saat dulu.

"Oh, honey mengapa kau tidak membalas pelukan mommy sih" ucap mamah gue dengan senyuman

Giorgio Alexander dan Reyna Alexander adalah nama orang tua gue, mereka hanya sibuk dengan karir mereka sendiri mereka melupakan gua, membuat gue sebagai seorang anak tidak mempunyai orang tua sama sekali, gua sudah terbiasa hidup mandiri tanpa mereka, gue udah biasa tanpa nama nya kasih sayang, gua pengen seperti keluarga yang lain bukan karna bergelimang harta tapi bergelimang kasih sayang.

Percuma banyak harta tapi tidak dapat kasih sayang, percuma!!

"Maaf, saya mau tidur" ucap gue sambil masuk kedalam kamar

"Hey kenapa kamu" bentak mamah gue

"Anda yang kenapa? Kenapa anda balik bukan nya anda sibuk dengan karir anda?" Ucap gue dengan menaik turunkan alis

Gua melihat ke arah papah dan disana menggambarkan bahwa rahang nya begitu keras dan genggaman tangannya begitu keras.

Plakk

Satu tamparan berhasil mendarat mulus di wajah gua, bukan sakit tapi sangat terkejut.

"Oh, shit baby honey kamu kenapa?" Teriak mamah gua menatap papah tajam

"Biarin aja, anak tak tau di untung kamu, kami ini orang tua kamu" ucap papah gue dengan nada tinggi

"Oh begitu, baik lah saya akan menghormati anda"

"Ayo baby kita masuk kamar nggak usah dengerin apa kata anak mu, nanti kita urus besok aku cape" ucap mamah gue

Mereka kini berjalan santai memasuki kamar mereka, dan gua masih terdiam dan mematung dimuka kamar gua.

Gua mengambil kunci mobil dan menggegas laju perkarangan rumah, gua ngga tau harus kemana, tapi gua kayak nya ke rumah Vania.

Vania pov

"Mahh liat pulpen Vania warna navy ngga?" Teriak gua

Mamah pun menghampiri gua "mana ada pulpen warna navy" ucap nya

"Maksud Vania bukan tinta nya tapi aghh pokok nya warna navy deh" frustasi gua sambil mencari pulpen itu di atas meja belajar

"Cari Dong Van, mamah ngga tau ihh jangan marahin mamah." ucap mamah gua

"Siapa marahin mamah sih orang lagi cari, mamah liat ngga?"

"Mamah merajuk bye" ucap nya sambil berjalan keluar kamar

Gue hanya terkekeh kecil melihat tingkah mamah gua seperti anak kecil yang tidak di ajak bermain.

Gua cari tuh pulpen sampe kolong kasur, rak meja, atas atap eh bukan atas lemari, tapi nihil juga tidak ada, itu pulpen beharga banget bagi gua, gua tidak bisa ngomong apa apa lagi deh itu pulpen masa kenangan gua waktu kecil.
Curhat ye van-

VANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang