24. Misi?

636 65 284
                                    

Satu bulan kemudian...

Sudah satu bulan Vania merencanakan misi nya bersama veno dan milmy tanpa sepengetahuan kedua sahabat nya begitu pun dengan veno. Ia tidak memberitahu kan ke siapa siapa tentang rahasia besar ini.

Ulangan sudah berakhir seminggu yang lalu, Vania mempersiapkan diri serta mentalnya untuk bertempur dengan lawannya, ia Dira dan angel. sudah berhari hari dia merencanakan misi. tapi misi itu belum sepenuhnya kelar.

"Rencana selanjutnya apa? " Tanya veno pada milmy, jeda ia menghembuskan nafas gusar.  "Apa kita bakal berhasil?"

Milmy memegang sudut alis nya, ingin ide segera muncul dibenak struktur otak nya. "Kemarin kita kerjain dira sudah, sekarang gini aja, sebelum kita lulus dan masuk di semester 2. gua pengen Devin udah tau rahasia besar dari Vania." Usul milmy

Vania sempat ragu karna identitas nya akan terbongkar "lu yakin mil?, Gua sih ikut alur aja" keyakinan Vania untuk mendekatkan diri sudah sembilan puluh persen nekat memberanikan dirinya

"Yaudah Devin masalah gua, Dira masalah nya kalian berdua okey" seru veno memperjelas kan susunan misi mereka

"Sebelum libur tiba kita akan buat misi ini selesai. oke!" Ucap milmy hanya di anggukan kepala Vania dan veno mendandakan setuju.

🌵🌵🌵

Seisi kelas riuh mendapati selembar kertas yang menandakan nilai ulangan mereka. Tidak hal nya dengan Vania, gadis itu tetap duduk santai di kursi sambil membaca novel untuk kesekian kali nya. Dira yang melihat tingkah Vania pun langsung menghampiri Vania dan duduk di sampingnya.

"Gua tau, lu bakal tunggu tunggu rahasia orang tua lu dari gua kan!" Tanya Dira, Vania hanya melirik sekilas lalu memasang kedua mata nya malas

"Ngarep banget ya lu, kasihan udah Reza hancurin hidup lu, lu makin stres bawaan nya ya" timpal angel sambil terkekeh

Frinka yang tak sengaja melihat serta mendengar perkataan perkataan yang di lontorkan Dira pun geram dan langsung menghampiri mereka bertiga. "Shit, bisa ga sehari gausah buat onar!" Titah frinka menaikkan suara kasarnya.

Dira menaik kan kedua alis nya. "Ga usah ikut campur urusan kita, lu bukan teman Vania lagi!" Tegasnya

"NO, DIA MASIH SAHABAT GUA SAMPAI KAPAN PUN!!" Tegas Vania merasakan sesak di dada nya kini terasa lunas karna kata kata nya yang ia pendam berbulan bulan

Dira, angel, dan frinka pun terkejut akan suara Vania, bisa bisa nya Vania melunjak akan diri nya saat ini, bukan kah ia ingin tau tentang rahasia terbesar orang tua nya?

"Ck, Lu gak usah natap gua jengah, gua tau sifat lu," ucap Vania menunjuk jari telunjuk ke dada bidang Dira. "lagian gua selama ini mau bersikap polos. jadi gua tau sikap lu makin hari makin seperti apa, dan ini lah akhirnya gua memberanikan diri tanpa tau rahasia seluk beluk orang tua gua!" Tegas nya lagi

"KARENA GUA PUNYA DUA SAHABAT YANG SELALU DAMPINGIN GUA!"

"GUA BAKAL HANCURIN HIDUP LU LAGI! INGAT ITU!" Teriak Dira kesel dia terus menghentak hentak kan kaki nya dilantai sekolah.

Vania langsung menarik tangan frinka untuk menuju ke luar kelas, ia tidak tau lagi harus berbuat apa selain bertindak seperti itu. Vania terus berlari menarik tangan frinka sang empu pun terharu akan ulah Vania saat ini, ia sempat berpikir kalau Vania bakalan benar benar menghindar dari diri nya dan Alena. Tetapi ternyata tidak seperti yang ia bayangkan.

VANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang