Bagian Enam

335 19 0
                                    

Happy reading.....
Dimulmed ada babang Darrel ya🤭

Antara gemes sama jengkel beda tipis!!!

🐨🐨🐨

Seperti ucapan Aldo kemarin,Rigel High School kini sudah ramai,ya jelas ramai secara suara para siswi yang heboh dengan pemain basket itu menggema di kawasan Rigel High School. Jika semua heboh dan mulai berbondong-bondong menuju lapangan basket,berbeda dengan Darrel yang masih bertahan dengan aksi menggosok telapak tangannya,kali ini harapannya bukan jin yang muncul karena sudah jelas itu tak akan terjadi. Kali ini harapannya,Starla mau mengikuti sarannya untuk sekedar menyaksikan sparing basket itu,ya memang tak ada kaitannya sih.

Lumayan juga kan,free class nikmat mana yang kau dustakan heyyyyy?belum lagi entar liat yang bening-bening nikmat yang hqq kan?"Ayo lah La,bentar aja,lumayan tuh Lo bisa liat yang beningan dikit,kata Lo gue burem"sumpah ini bukan Darrel banget,mau bagaimana lagi dirinya harus merendahkan harga dirinya agar Starla mengikuti sarannya. Sudah berkorban gini aja belum tentu Starla mau.

"Ayo dong La,bentar aja gak lama-lama deh"bujuk Darrel dengan tampang memelas.

Starla menatap tajam pria aneh didekatnya ini,disekian banyak orang kenapa harus spesies seperti Darrel yang jadi sahabatnya?"20 menit gak lebih"ketus Starla lalu berjalan mendahului Darrel, sumpah dirinya paling tak suka menyaksikan hal-hal seperti ini, telinganya terlalu jijik mendengar teriakan alay dari para wanita-wanita itu,jujur dirinya lebih suka ketenangan.

"Oke, tungguin gue kalik nyet"seru Darrel lalu melompat menghindari meja didepannya"Nyebelin,tapi gue sayang"celetuk Darrel yang masih menyusul Starla.

"Gue sayang?kok gue sayang?gimana dong?siapa yang tanggungjawab dong?"oceh Darrel ketika jiwa gilanya mulai muncul "Waras gak sih gue?"sambungnya menatap tubuhnya dari bawah "Sekalipun enggak,yang penting gue ganteng"sombong Darrel lalu mendongakkan kepalanya dan melangkah jauh lebih cepat.

~~

Seperti yang ada dibayangan Starla,ramai,berisik dan sekarang telinganya sudah dipenuhi dengan suara teriakan-teriakan unfaedah itu, padahal ia sudah memilih duduk ditribun paling atas dipojokkan pula, ya niatnya agar tak terganggu dengan suara-suara itu,tapi sepertinya hal itu sudah pupus.

Darrel menyapukan pandangannya, Starla itu kecil jadi sulit nyarinya,udah kecil jelek lagi"Duduk dimana tuh bocah?"gumam Darrel yang masih belum menemukan sosok Starla. Tanpa pikir panjang dirinya langsung menelpon Starla "La,, Lo dimana sih?gue udah pantengin satu-satu tapi gak liat Lo,dimana sih sebenernya?main petak umpet Lo?garing banget sumpah!!!"cerocos Darrel yang masih setia menempelkan benda pipih itu didaun telinganya.

"Tribun atas,pojokan"

"Kenapa coba mojok-mojok gak jelas banget sih Lo?kenapa gak milih didepan sih kan Lo juga bisa liat----"

Tut Tut Tut

"Anjirr,malah dimatiin,kampret bener emang "cercah Darrel lalu menyusul Starla ditribun paling atas dan dipojokkan itu. Mau gimana lagi, Starla tetaplah Starla sedikit bicara, sedikit senyum,dan semua maunya gak bisa di ganggu kayak gini,nyebelin banget kan?

Ya benar, Starla berada ditribun paling atas sesuai ucapannya tadi,jauh dari kawasan murid Rigel High School yang bersorak heboh ditribun tengah. "Kenapa Lo aneh sih La?yang lain sorak-sorak ditribun tengah,lha sekarang Lo malah duduk ditribun paling atas dipojokkan pula,suara Lo dikreditin ya?"cerewet Darrel seperti tingkah-tingkah sebelumnya.

RLS [ 1 ] Bad Boy DARREL [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang