Bagian Dua puluh empat

214 17 0
                                    

Udah pada kangen Darrel belum nih?
Hari ini update lho
Siapin plastik takutnya muntah dijalan 🤭
Cus langsung baca aja gak usah lama-lama
Happy reading semuanya....

Udah pada kangen Darrel belum nih?Hari ini update lhoSiapin plastik takutnya muntah dijalan 🤭Cus langsung baca aja gak usah lama-lamaHappy reading semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Neysilla tersenyum canggung, sejak kejadian kemarin yang bisa dibilang mengejutkan itu membuat Neysilla tak enak, tatapan masam dan tak suka dari David itu harusnya hal biasa, namun entah karena apa hal itu membuatnya sedikit canggung, ada rasa kejanggalan disana.

Jika hari-hari sebelumnya dia lebih banyak berceloteh ria namun tidak untuk kali ini, Neysilla lebih banyak menunduk dan tak banyak bicara, tak hanya David yang merasa janggal Pak Komar selaku guru pembimbing mereka juga merasakan perubahan pada muridnya itu, Neysilla itu terkenal cerewet namun berotak cerdas, banyak gagasan yang gadis itu cetuskan, tapi benar muridnya hari ini benar-benar luar biasa anehnya.

"Silla apa kamu sakit? Kalo emang sakit istirahat aja dulu, Bapak gak mau nanti waktu lomba kamu malah drop"ucapan beserta pertanyaan dari Pak Komar itu sukses mengalihkan atensi Neysilla dari buku fisika.

Seulas senyum tipis itu Neysilla usung, hanya senyuman tipis bukan senyuman lebar seperti biasanya "Enggak kok Pak, Silla sehat gak sakit, badan Silla juga enakan"balas Neysilla sesuai fakta.

Pak Komar manggut-manggut paham, setidaknya jawaban Neysilla cukup melegakan hatinya "Sill, materi yang Bapak kasih lusa, tolong David kasih tau ya. Masa harus Bapak yang ulang lagi sih? gak papa ya? Bapak juga mau ke kantor sebentar nanti kesini lagi, kamu bisa kan Sill?"

"Iya Pak, nanti David Silla kasih tau"sahut Neysilla disertai anggukan patuh.

"Yaudah saya tinggal ya, Vid? Saya tinggal ya?"

"Iya Pak"setelah jawaban itu didengar Pak Komar, guru paru baya itu meninggalkan ruangan tempat dimana Neysilla dan David belajar.

David berdehem keras memberi kode Neysilla untuk cepat mengajarkannya, suasana seperti inilah yang paling tak disukainya dengan kayak gini rasa bersalah pada gadis itu akan terasa dan David tak mau tenggelam dalam suasana seperti ini.

RLS [ 1 ] Bad Boy DARREL [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang