Bagian Dua puluh enam

213 15 0
                                    

Udah siap baca Darrel?
Klik bintangnya dulu lah
Tinggalkan komentar nanti ya🤗
Happy reading semuanya....

Udah siap baca Darrel?Klik bintangnya dulu lahTinggalkan komentar nanti ya🤗Happy reading semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Neysilla memeluk erat tubuh Shinta, dua hari dirinya harus meninggalkan wanita itu sendirian. Kecupan panjangnya itu mengakhiri sesi-sesi mellownya. Pipinya merasakan tangan lembut Shinta yang memberikan usapan disana. Duh pasti rindu deh nanti.

"Hati-hati ya disana, jangan telat makan. Menang atau kalah gak usah terlalu jadi beban pikiran"Neysilla mangut-mangut paham.

"Mama juga hati-hati dirumah ya, Silla disana cuma 2 hari. Doain Silla bisa menang ya"

"Pasti, nanti kalo menang Mama buatin kue yang Mama bilang waktu itu"

Neysilla tersenyum sumringah "Wah, gak sabar. Yaudah Silla ke Pak Komar dulu ya, gak enak kalo Silla ditungguin"Shinta mengangguk mempersilahkan, setelah mendapat balasan dari Mamanya, Neysilla menarik koper kecilnya menyusul Pak Komar dan juga David yang tengah menunggunya disamping mobil.

"Gak ada yang ketinggalan Sill?"tanya Pak Komar memastikan.

Neysilla menggeleng samar "Udah semua kayaknya Pak"

"Yaudah kita berangkat sekarang, biar nanti sampai sana kalian bisa istirahat sebentar sebelum olimpiade"Neysilla dan David mengangguk setuju lalu masuk kedalam mobil.

Beberapa kali Neysilla mencuri pandang pada David yang duduk disampingnya, ya hanya ransel tak terlalu berisi yang memisahkan mereka, beberapa kali juga Neysilla menggelengkan kepalanya untuk tetep fokus. Tangannya diremas-remas cemas, perasaan antara takut dan senang kini bercampur jadi satu.

David ganteng banget, ya Tuhan dada Silla rasanya mau meledak, ini pertanda apa?,,, batinnya ditengah-tengah perjalanan.

"David, Silla bawa cemilan gak mau ngemil?"tawar Neysilla membuka ransel khusus makanannya.

Sebelum keberangkatannya lebih tepatnya semalem Shinta tiba-tiba mengajaknya berbelanja, alasannya memang berbelanja bahan pokok tapi semua melenceng ke snack makanan, kalian tau sendiri ikatan batin Neysilla dengan makanan, tak ada tawaran dari Shinta yang ditolak dan berakhirlah dengan satu ransel penuh dengan makanan ringan.

RLS [ 1 ] Bad Boy DARREL [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang