Bagian Delapan belas

217 16 0
                                    

Tinggalkan jejak ya 😙
Happy reading....

Tinggalkan jejak ya 😙Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***'Lo nilai orang dari omongan orang lain? berarti Lo gak jauh beda dari mereka dong'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
'Lo nilai orang dari omongan orang lain? berarti Lo gak jauh beda dari mereka dong'

🙊🙊🙊

Darrel mengerutkan dahinya, pandangan pertamanya langsung tertuju pada pipi Starla yang memerah, Darrel memegang dagu Starla lalu diarahkan kearahnya,namun aksinya tersebut langsung ditepis cepat oleh sang dara.

"Pipi Lo kenapa?perasaan kemarin pulang masih utuh deh"ucap Darrel yang belum mengalihkan pandangannya.

Starla yang sibuk menyalin tugas hanya bergumam pelan, dirinya masih enggan berbicara sekarang, moodnya sedang buruk lebih tepatnya saat tamparan Revan yang mendarat di pipinya tadi pagi.
"Gak penting"tukas Starla singkat.

Darrel menarik paksa tangan Starla, membiarkan Starla yang terus memberontak dan melontarkan berbagai sumpah serapah, Darrel hanya berniat baik mengobati bengkak merah itu tak lebih.

"Rel lepasin tangan gue!!! PR gue belum selesai"tak berhasil! Ucapan itu dianggap angin lalu bagi Darrel, buktinya ia masih tetap berjalan tanpa mempedulikan kata-kata Starla.

"Gue obatin dulu pipi Lo, lagian biasanya juga gak ngerjain sok sokan lu"jawab Darrel cepat, lalu mendorong Starla untuk duduk di brankar, Starla menghela nafas panjang, batu dilawan bakalan susah.

"Tunggu sini dulu,gue cari es batu buat kompres"perintah Darrel yang tak dibalas sekata pun oleh Starla.

Starla menoleh cepat saat decitan pintu UKS didengarnya,bukan Darrel yang dilihatnya melainkan Arthur si ketos gadungan kata Darrel. Starla menundukkan kepalanya menyembunyikan pipinya yang membengkak. Bukan sebuah tontonan yang harus diperlihatkan.

Ngapain tuh banci kesini sih?,,,,,batin Starla.

Tak lama kemudian Darrel tiba dengan baskom berisi es batu,tanpa pikir panjang Darrel langsung mengkompres bengkak tersebut, mengabaikan adanya Arthur yang entah sibuk mencari apa.
"Gak usah lebay,gak bakal sakit"ucap Darrel disela-sela aksinya, sementara sang dara hanya diam tak bersuara.

RLS [ 1 ] Bad Boy DARREL [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang