Bagian Lima

365 23 0
                                    

Happy reading....
Ketemu Darrel yang kalem lagi guys 😘
Cus baca langsung.....

Glebugggg

Posisi yang sangat tidak menguntungkan, Darrel terpeleset lalu terjungkal kelantai sialnya kepalanya berbenturan langsung dengan kaki meja, pertanyaannya kenapa meja sialan itu ada disini?sejak kapan?

Darrel bangkit dari posisinya,mengelus lembut kepalanya yang rasa-rasanya sedang benjol. Seperti aksi-aksi sebelum-sebelumnya Darrel masuk melalui jendela,aneh?ya memang seperti itu,sebenarnya pintu juga ada dan tak dikunci tapi Darrel lebih memilih melalui jendela, alasannya? entahlah mungkin Darrel sudah gila.

Ranselnya dilempar asal kesofa, dilihatnya Starla yang masih terjaga dengan tidurnya,bukan Starla banget tidur disiang bolong seperti ini, seingatnya Starla adalah gadis bar-bar dan gak ada manis-manisnya menurut Darrel.

Darrel melangkah cepat menghampiri ranjang tempat dimana Starla tidur,dengan keusilannya dia menarik paksa guling yang berada dalam dekapan Starla lalu memukul-mukulkan-nya tak beraturan pada objek yang sedang terlelap itu.

"Hey Arla,Hey Arla kenapa muka lu kusut,setiap hari kusut,setiap hari kusut lama-lama kau jadi lumut...Hey Arla,hey Arla kenapa muka lu------"

"Anjiirrrrr mingirr"teriak Starla kesal,wajah bantal,mata sembab dan merah itu menjadi pemandangan baru bagi Darrel.

Darrel mengurungkan niatnya mengenai semua pertanyaan aneh yang sudah bersarang diotaknya "Ajarin gue geografi dong La,gue kena hukuman kan gara-gara elo, Lo tega liat nilai gue kosong"ujar Darrel sok dramatis,mimik wajahnya sudah disetting sedemikian rupa agar sahabatnya itu luluh lagi.

"Gue gak peduli"ketus Starla lalu menarik kembali guling yang masih dalam rengkuhan Darrel,kembali merebahkan tubuhnya dan mencoba tertidur kembali.

Darrel menghela nafas panjang lalu mengguncang-guncang tubuh Starla lagi,tak ada tidur siang di kamus Darrel dan itu juga berlaku pada Starla,itu artinya Starla tidak boleh tidur dan harus membantunya,ingat baik-baik kata HARUS.

"Ayo lah La,Lo tega sama gue,Lo mau apa gue turutin deh,sepatu baru?kayaknya mahal Lo beli sendiri ya, tas baru?eh kayaknya mahal juga, gadget baru itu jelas mahal Lo beli sendiri aja,atau Lo mau gue beliin Es krim Aice yang dua ribuan itu?kalo itu gue bisa"oceh Darrel yang tak dibalas sekata pun oleh Starla.

Tok tok tok

"Eh La siapa La,bokap Lo? mampus gue,gue gimana?bantu cari tempat sembunyi kek,gue bisa dimakan beneran,La bangun kek bantuin gue Lo malah asik-asikan tidur,gue duga Lo pasti lagi ngimpiin gue ya kan?mimpinya nanti aja sekarang bantuin gue,gue ikut masuk ke selimut ya,tar Lo peluk biar dikira guling gitu"cerocos Darrel sedikit panik, pergerakkannya diatas ranjang juga sedikit gelisah.

Kan lumayan bisa dipeluk elo,,,,batin Darrel tersenyum tipis membayangkan betapa hangatnya pelukan Starla.

Ceklek

Mamposssss

Darrel berdiri disamping tempat tidur Starla,kini dirinya sedang menyamar sebagai patung Pancoran, berdiri diam dengan gaya yang dibuat se-sama mungkin oleh Darrel.

"Mas Darrel ngapain kayak patung Pancoran gitu?mau ada pentas seni terus Mas Darrel jadi patung?"Darrel dapat bernafas lega saat bukan Revan yang masuk melainkan Bi Nani pembantu dirumah Starla.

"Ehehehe enggak kok Bi, Darrel lagi jadi patung kirain yang masuk Om Revan jadi Darrel nyamar biar gak ketahuan"balas Darrel tersenyum lebar.

Bi Nani justru tertawa kecil,dirinya sudah hafal dengan pemuda yang satu ini watak ceria itu yang disukainya,andai saja sifat itu tertular pada majikannya dirinya jauh lebih suka "Mas Darrel lucu,kalo jadi patung disitu juga ketahuan lah Mas"

RLS [ 1 ] Bad Boy DARREL [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang