Bagian Sembilan belas

215 16 0
                                    

Udah ada yang pengambilan raport? Gimana hasilnya kalian puas?
Sebelum baca klik bintangnya dulu ya
Happy reading.....

Udah ada yang pengambilan raport? Gimana hasilnya kalian puas?Sebelum baca klik bintangnya dulu yaHappy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Mungkin nanti ada saatnya Lo yang nunggu dan gue yang gak dateng -_-

🦉🦉🦉

Darrel kini sudah rapi, Hoodie hitam jeans hitam itu dipilihnya sebagai standar fashionnya. Tangannya menyisir pelan rambutnya. Tampan. Kenapa makin hari dirinya semakin terlihat tampan sih?duh kok halu.

Darrel meraih kunci motornya lalu berlari kecil menuruni tangga, aksinya langsung ditatap oleh kedua orang tuanya.

"Mau kemana?kurang tuh bonyoknya?mau nambah lagi?"sindir Diza,luka leban dipipinya akibat pukulan Dion itu masih terlihat meski sedikit samar.

Darrel tersenyum lebar sampai-sampai luka lebamnya terasa nyeri akibat ulahnya "Darrel mau Cod flashdisk Ma, Darrel beli baru. Sekalian Darrel mau foto-foto bentar lah"jawab Darrel mengangkat kameranya.

"Kenapa gak dikirim kesini aja?"

"Gak bisa,udah perasaan Darrel keluar malem biasa aja, Mama gak rempong kayak gini"komentar Darrel.

"Biarin suka-suka Mama"Darrel menghela nafas kasar saat Bu Diza yang terhormat sudah berucap seperti itu "Kamu ya Rel,foto terus kerjaannya, Mama capek liatnya"

"Gak usah dilihat lah Ma"

"Susah ngomong sama anaknya Darwin"cetus Diza yang lupa jika suaminya duduk tepat disampingnya.

"Anak kamu juga Ma"balas Darwin penuh penekanan.

"Iya lupa, kloningan sendiri"

"Jangan pulang malem-malem Rel,kalo gak pintunya Mama kunci"

"Baik Bu Diza yang terhormat"Darrel memberi penghormatan pada Mamanya.

RLS [ 1 ] Bad Boy DARREL [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang