Happy reading...
Maaf banyak typo😁***
Rupa-rupanya memiliki jiwa percaya diri yang terlalu tinggi itu tak baik,sekarang sakit kan?🐰🐰🐰
Darrel menggosok tangannya sedikit lebih cepat,sejak sepuluh menit yang lalu aksi itu masih digandrunginya. Starla yang sedikit terganggu lalu menepuk lengan Darrel, mengisyaratkan untuk diam,namun lawannya hanya menoleh tanpa menghentikan aksinya.
"Ganggu,bisa diem gak?"ketus Starla disertai tatapan tajamnya.
Darrel menoleh kearah Starla bersamaan dengan berhentinya aksi tersebut "Kenapa?"tanya balik Darrel, menurutnya ia tak mengganggu sama sekali, mulutnya kan tak mengoceh sedari tadi,apanya yang ganggu?ini nih ciri-ciri kesirikan yang diumbar-umbar.
Starla mengeratkan giginya kesal,memang maklum disebelahnya itu tak bicara,tapi aksi menggosok tangannya itu membuat mejanya ikut bergoyang "Kelakuan Lo bikin meja gue goyang"balas Starla.
"Ya sorry,gue kan lagi cari jawaban nih soal akuntansi,siapa tau telepati gue sama tayo bisa ngejawab nih soal"
Plakkk
"Gak usah ngayal, sekarang kerjain dan jangan ganggu gue"perintah Starla tajam dan penuh penekanan.
"Ya kenapa lu yang sewot,tayo aja enggak"
"STOP! Sangkut pautin semuanya sama bus butut itu"cercah Starla.
Darrel memelototkan matanya,saat telinganya mendengar sebuah kata penghinaan itu"La,jangan hina tayo ya,gue---"
"Kalian berdua ngapain?ini ulangan kenapa diskusi?"gertak Bu Titik sembari membawa rotan yang terus melangkah menghampiri meja Starla dan Darrel.
"Ini Bu, Starla ngatain tayo, Darrel sebagai penggemar berat tayo gak terima"sahut Darrel menatap Bu Titik dan Starla secara bergantian,kedua matanya membara, terdengar sekali nada suara yang menggebu-gebu bukti perlawanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RLS [ 1 ] Bad Boy DARREL [SELESAI] ✓
Teen FictionJangan pergi agar dicari,jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu. ~~~ DARREL anak tunggal dari pembisnis kondang,hidup serba kecukupan nyatanya tak melulu ia butuhkan,sifat bar-bar dan gaya recehnya faktanya mampu memikat semua...