14. LEKAS SEMBUH

108 21 62
                                    

Chapter 14. Lekas Sembuh
Get Yours➺

Pagi ini jangankah untuk pergi ke sekolah, bangun saja rasanya masih terlalu enggan. Berharap pagi datang lebih lambat, namun sudah menjadi hukum alam bahwa pagi akan selalu datang. Just a random thought in my head. Jika aku bagaikan senja, apakah Jeno bisa ku katakan sebagai sang fajar?

Aku selalu mengalah pada sang malam agar memberikannya waktu untuk muncul. Hingga bertemu kembali dengan sang fajar, namun apakah ia mau mengalah pada sang surya untuk menyinari bumi kemudian memberiku waktu untuk muncul kembali? Faktanya, senja dan fajar memang saling berdampingan.

Tapi, kenapa aku merasa bahwa hanya aku yang berjuang disini?

Baiklah, kurasa pembicaraan ini mulai tidak jelas. Sudahlah, lupakan. Hari ini aku diantar oleh Kak Jaehyun, mumpung dia ada kelas jadi sekalian mengantarku. Untung dia tidak curiga mengapa aku tumben tidak sekolah bareng Jeno. Pesannya dari kemarin tidak aku balas. Beberapa kali dia menelepon tetap tidak aku angkat.

"Yah kuncinya ketinggalan, ambilin dong," suruh Kak Jaehyun. Astaga kami sudah masuk ke dalam mobil.

"Ck, apa aja sih yang diinget sampe lupa gitu," kataku.

"Ya maap."

"Dimana?" tanyaku.

"Dimana apanya?"

Kadang aku kurang percaya bahwa Kak Jaehyun adalah seorang mahasiswa semester empat, kenapa pemikirannya lambat sekali? Yakin mau jadi arsitek?

"Kuncinya lah!" Aku berdecak.

"Kalo gak salah kakak taroh di meja deket tv ruang tamu, coba ambil disana," katanya.

"Awas kalo gak ada." Aku membuka pintu mobil.

"Makanya dicari," balas Kak Jaehyun.

Menyusahkan. Moodku jadi tambah buruk. Tolong ini masih terlalu pagi. Tak butuh waktu lama untukku mengambil kunci karena syukurlah benda itu ada ditempat yang Kak Jaehyun katakan. Setelahnya aku kembali lagi ke mobil. Kudapati dia baru selesai mengangkat telepon.

"Nih!" Aku melempar kunci padanya lewat kaca mobil yang terbuka. Kemudian aku masuk ke dalam.

"Sensi mulu dah pagi-pagi," katanya.

"Diem!"

Aku melipat tangan di depan dada. Mempoutkan bibir kemudian menbenturkan diri ke dashboard mobil. Ah, gara-gara foto itu aku jadi galau dan kacau begini.

"Kenapa sih? Cerita dong," kata Kak Jaehyun mulai menjalankan mobil.

"Kepo!"

"Dih, dasar cewek. Gak ditanya dibilang kurang peka, giliran ditanya malah judes. Ampun dah."

Jeno, Yiyang, Jeno, Yiyang, Jeno dan Yiyang. Akh, kepalaku lama-lama jadi sakit. Sebenarnya aku tidak ingin ambil pusing memikirkannya terus, namun bayangan foto mereka berdua selalu muncul tiap saat.

Entah efek karena terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri. Perjalanan terasa sangat cepat.  Tiba-tiba kami sudah sampai saja di sekolahku. Aku langsung keluar dari mobil setelah mengucapkan terima kasih dan hati-hati pada Kak Jaehyun.

Hopefully today will be a good day.

•GET YOURS•

Aku diberi amanat oleh Bu Leona untuk mengumpulkan tugas ke ruang guru. Itu karena Jihoon tidak sekolah hari ini dan Bu Leona mengirimkan pesan padaku, meminta agar aku saja yang membawanya kesana.

Until I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang