29. THANK YOU

71 10 24
                                    

Chapter 29. Thank You
Get Yours➺

Hari-hari sangat cepat berlalu, tidak terasa. Aku masih tidak menyangka sekaligus tidak percaya bahwa hari ini adalah hari pertama ujian akhir semeter diadakan, itu artinya aku akan segera naik ke tingkat berikutnya.

Lembar jawaban beserta soal ujian sudah terlampir tepat di atas mejaku. Kelasku dibagi menjadi dua bagian, dan aku mendapat ruang satu sedangkan setengahnya lagi di ruang dua. Meski begitu nasib masih belum berpihak padaku, itu karena jarak tempat duduk antara aku, Yuqi dan Somi lumayan jauh. Mereka ada di bagian belakang.

Mulai mengerjakan soal yang tertera, kurasa tidak terlalu sulit, awalnya aku berpikir begitu sebelum akhirnya ketika membuka halaman selanjutnya, soal yang kubaca semakin sulit untuk bisa dijawab. Beberapa soal melenceng dari materi yang sudah ku pelajari.

Masih tersisa kurang lebih lima belas menit lagi sebelum jawaban dikumpulkan. Kepalaku juga sudah memanas bagai disulut api. Tanpa sengaja saat melihat ke arah jendela, aku dengan tampang uring-uringan melihat Haechan yang tengah menertawakanku di luar sana.  Sepertinya dia sudah selesai mengerjakan ujiannya. Dia mengepalkan tangannya seolah memberiku semangat. Kubalas dengan senyum tipis.

"Bagi yang sudah selesai dengan jawabannya bisa langsung istirahat. Tinggalkan saja lembar jawaban kalian di atas meja," ucap guru pengawas.

Satu persatu diantara kami semua mulai meninggalkan ruang kelas, beberapa soal kujawab asal mengingat waktu sudah sangat mepet. Yuqi menungguku di depan pintu kelas, aku lantas keluar yang kemudian disusul oleh Somi.

"Gimana? Lancar gak?" tanya Yuqi.

"Lancar apanya? Lancar bikin otak gue pusing mah iya!" kelakarku.

"Gue banyak yang ngasal anjir bodo amat yang penting gue udah jawab," kata Somi. Setuju atau tidak, ucapan Somi ada benarnya juga.

"Perasaan gue udah giat belajar kemarin tapi-"

"Udah, udah. Yang udah lewat jangan dibicarain lagi," tukasku cepat memotong perkataan Somi.

"Na."

Aku mengernyit. Haechan tau-tau sudah berada di sampingku. Aku sedikit menengadah karena perbedaan tinggi badan kami yang bisa dibilang cukup jauh. Biar kuberi tahu, Haechan itu tinggi sekali.

"Gimana ujiannya?" tanyaku.

Haechan membuka mulutnya, hendak menjawab pertanyaanku, namun Somi lebih dulu menyela.

"Katanya udah lewat, kok dibahas lagi?" sindir Somi. Dasar pengacau suasana.

"Lo bisa diem nggak?" tekanku dengan intonasi suara pelan.

"Gue laper nih," keluh Yuqi.

Aku kembali menghadap ke arah Haechan, "Mau ikut ke kantin?"

"Tujuan aku nungguin emang buat ngajak kamu ngantin bareng, yuk." Haechan menarik tanganku.

Aku pun hanya pasrah ketika Haechan menyeretku memasuki kawasan kantin. Sekarang kami berempat berada di kantin satu, Haechan nampak melihat-lihat ke sekeliling. Begitu dia menemukan apa yang dia cari, dia kembali menarikku. Di bangku depan sana ada Jaemin dan Renjun yang tengah asik menyantap makanannya.

"Duduk."

Sesuai perintahnya aku mengangguk lalu duduk tepat dihadapan Jaemin. Dia sempat menawarkan makanannya tapi aku tolak karena aku akan memesan sendiri makananku.

"Jangan lupa sekarang giliran lo," kata Yuqi, teruntuk Somi.

"Iya-iya, gue inget kali! Cepetan lo berdua mau makan apa?" balas Somi agak kesal.

Until I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang