27. ABU-ABU

67 12 25
                                    

Chapter 20. Abu-abu
Get Yours➺

Suasana kelas tengah ribut-ributnya, wajar karena guru belum masuk ke dalam kelas. Lagi pula ini sudah lewat lima belas menit, kupikir sekarang jam kosong. Semua anak kelas nampak menikmati waktu mereka kecuali aku yang bingung ingin melakukan apa dan berakhir tatapanku jatuh pada Yuqi, dia sedang membaca novel yang katanya baru dia beli kemarin.

"Qi," panggilku.

"Hmm?" Yuqi menaikkan kedua alisnya tanpa menoleh.

Aku lantas menghela, "bosen."

"Tidur sana, lumayan lagi jamkos," sarannya.

Mangulum bibir, aku pun mengangguki saran dari Yuqi. Kedua tangan aku lipat di atas meja sebagai tumpuan. "Kalo ada guru masuk lo bangunin gue ya?"

Setelah mendapat anggukan dari Yuqi, dahiku langsung mendarat di atas lipatan tangan dengan mataku yang perlahan terpejam. Suara riuhnya kelas mulai terdengar samar di telinga. Namun acara tidurku tidak bisa berjalan mulus karena suara tepukan tangan menginterupsi diiringi Yuqi yang mrngguncang bahuku, hal itu sontak membuatku terbangun padahal belum sepenuhnya tertidur.

"Gue minta perhatiannya sebentar!" suara Jihoon.

Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal sembari berdecak. Ayolah biarkan aku tidur sebentar.

"Lo semua buka buku halaman 52, kerjain soal nomer satu sampe dua puluh. Gak boleh ada coretan, jawaban gak boleh diacak terus tiap jawaban harus ada alasannya, harus selesai hari ini," katanya.

"Gila apa woi?!" seru Chenle dari belakang sana.

"Satu jam dua puluh soal? Anjir dikira gue robot?"

"Gak bisa gitu dong, Hoon."

"Kalian kalo mau protes jangan ke gue, gila apa bisa stres gue lama-lama jadi ketua kelas," balas Jihoon.

Laki-laki itu mengusap wajahnya. "Mending lo pada kerjain tugasnya. Kalo ada yang gak dimengerti lo bisa tanya ke gue," kata Jihoon menutup pembicaraannya.

Belum apa-apa otakku serasa mau meledak. Tugas guru memang tidak pernah main-main. Apa lagi jika gurunya killer.

"Mau mati aja gue," kataku.

"Mulut!" cerca Yuqi.

Kami berdua kemudian membuka buku halaman 52. Dan sepertinya aku akan benar-benar mati setelah melihat rantaian soal-soal itu. Bagaimana caranya aku menyelesaikannya dalam waktu satu jam. Tanpa coretan ditambah alasan dari setiap jawaban.

"Bakal beneran diperiksa gak sih? Ragu gue kalo udah dikasih tugas gini," kataku sembari mulai mencoba untuk menjawab soal pertama.

"Udahlah lo fokus buat aja biar cepet kelar," sahut Yuqi.

Tap. Tap. Tap.

"Eh lo bisa geser dikit gak?"

Laki-laki yang duduk di depan Yuqi itu lantas menggeser tubuhnya beberapa senti. Yang baru saja meminta hal itu seenaknya tak lain dan tak bukan adalah Somi.

"Ehe."

Aku mengerjap, pun juga Yuqi. Menatap Somi yang menyengir ria tanpa dosa di depan kami.

"Gue mau nyontek," katanya.

Seharusnya sudah bisa kuduga. Yuqi yang mendengar itu pun berdecih pelan seraya mengangguk mempersilakan Somi menyontek pekerjaannya. Waktu yang tersisa tinggal sebentar lagi akan tetapi, Somi masih sempat-sempatnya membuat insta story.

Until I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang