Tidak semua kebohongan yang diciptakan untuk mempertahankan sebuah hubungan akan selalu indah. Justru sebaliknya, kebohongan itu akan menjadi bumerang untuk kita sendiri karena kebodohan yang sudah kita lakukan.
-
-
-Nadya berjalan seperti dengan tatapan kosong ke arah danau belakang sekolah. Siapa pun yang melihatnya pasti punya pikiran yang macam-macam. Apalagi gosip tentang Nadya yang sempat di tampar oleh Alana di toilet pun juga masih hangat. Wajar kan kalau banyak yang was-was dengannya?
Seperti cowok yang satu ini, hatinya tergugah untuk mengikuti Nadya. Ingin tau apa yang sedang gadis itu lakukan. Mulai dari duduk di pinggir danau, melemparkan kerikil-kerikil ke danau, sampai berteriak untuk melepas sesal di hatinya.
Langkahnya mencoba mendekat, siapa tau Nadya butuh teman. Tidak ada salahnya kan untuk mencoba? Kalau Nadya menolak karena ingin sendiri ya sudah tinggal pergi aja. Gampang kan.
Kini tangannya mencoba menepuk pelan bahu Nadya, membuat gadis itu terkejut dan mendadak seperti orang ketakutan.
"Lo?"
"Kaget ya? Sorry."
Nadya menggeleng, "ada apa Gas?"
Ya, cowok itu Bagas. Teman sekelas Nadya saat duduk di kelas X. Saat kenaikan kelas, mereka pisah karena Bagas memilih untuk masuk ke kelas IPS, sama seperti Revan.
"Ganggu lo gak?"
"Enggak," Bagas duduk di samping Nadya, menatap gadis itu yang wajahnya terlihat murung. "Ngapain lo liatin gue gitu banget?" Tanya Nadya.
"Lo lagi galau?"
"Lo denger teriakan gue tadi?" Bagas mengangguk. "Ya ampun." Nadya menundukkan kepalanya sambil menepuk dahinya pelan.
"Kenapa?"
"Malu lah." Jawabnya.
"Sama gue?" Nadya mengangguk malu, "biasanya juga bikin malu." Canda Bagas.
Tanpa segan, Nadya meninju lengan Bagas dengan pelan.
"Lo suka sama Revan?" Tanya Bagas tanpa ragu.
Nadya tak menjawabnya, dia hanya menatap Bagas dengan nanar.
"Diem lo udah nunjukin jawaban kok."
"Gue cuma suka, tapi gak bisa memiliki." Beritahu Nadya.
"Karena Revan sekarang sama Alana kan?"
Nadya mengangguk, "gue sendiri yang memilih untuk gak sama Revan, dan akhirnya Revan membuka lembaran baru sama Alana." Akuinya.
"Kenapa?"
"Gue sempet ragu sama perasaan gue dulu, tapi semakin kesini ternyata perasaan gue semakin nyata buat Revan. Dan sekarang gue udah kehilangan semuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Revanadya [Completed]
Teen FictionNadya tidak menyukai Revan, teman sekelasnya. Revan yang cuek, ketus, dan sok cool. Tapi dibalik itu semua, diam-diam Nadya menyimpan rasa penasaran siapa sosok Revan sebenarnya. Rasa penasaran itu yang perlahan membuatnya jadi tau sisi lain dari se...