Tiga Puluh Satu - Happy Birthday, Nadya

406 23 7
                                    

Terima kasih untuk kado terindah yang sudah kamu ciptakan untuk aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih untuk kado terindah yang sudah kamu ciptakan untuk aku. Tetap seperti ini dan jangan pernah berubah. Karena aku ingin kamu menjadi alasan untukku selalu tersenyum.

-
-
-

Siapa sih yang gak sabar menunggu hari spesial itu datang? Semua orang tentunya, sama seperti Nadya. Hari ini, hari yang sudah Nadya tunggu sejak kepulangannya dari Jogja waktu itu. Hari yang sangat dia harapkan akan memberi kenangan indah untuknya nanti sampai tak bisa terlupakan.

Sweet Seventeen, Nadya.

Gadis itu begitu semangat di Sabtu paginya. Mulai dari beres-beres kamar, lalu mandi, bahkan juga beres-beres rumah dia lakukan. Raut wajah bahagianya sama sekali tak bisa dia sembunyikan sejak bangun tidur tadi. Dalam hatinya sangat yakin, akan ada kejutan untuknya nanti di hari spesialnya ini.

"Mbak Nadya, kenapa semangat banget hari ini?" Tanya Susi, pembantunya dengan terheran-heran melihat tingkah laku Nadya. Gak biasanya seorang Nadya mau bersih-bersih rumah apalagi di weekend seperti ini. Biasanya lebih memilih menghabiskan waktunya di kamar dan menonton film kesukaannya.

"Gapapa mbak." Jawab Nadya, kedua tangannya masih sibuk mengelap meja ruang tengah. "Aku minta tolong ya mbak, nanti sore masak beberapa masakan yang enak-enak." Pinta Nadya.

"Emang mau ada acara apa mbak?" Tanya Susi dengan raut wajahnya yang bingung, "mbak Karin kan lagi keluar kota, sayang dong mbak kalau masak banyak tapi gak ada yang makan."

Nadya berjalan mendekat, raut wajahnya yang datar. "Gak ada sih mbak, tapi aku yakin aja sih kalau nanti malem pasti temen-temen aku bakal ngasih kejutan ke rumah." Ucap Nadya dengan penuh rasa percaya diri.

"Kejutan?" Nadya mengangguk, "oh kejutan ulangtahun mbak Nadya maksudnya? Tapi emang yakin bakal dikasih kejutan sama temen-temen mbak? Mbak Karin aja malah keluar kota disaat mbak Nadya ulangtahun." Susi berceloteh dengan polosnya.

Raut wajah Nadya berubah sedikit kecewa. Benar juga yang dikatakan Susi, belum tentu juga kejutan itu akan ada. Nadya tak bisa dengan percaya dirinya berharap akan ada kejutan untuknya hari ini.

Nadya mengambil ponselnya yang tergeletak di atas sofa, sudah jam sebelas siang tapi tak ada notif spesial yang masuk, hanya ramai ucapan selamat ulangtahun dari grup kelasnya saja. Tadi pagi hanya mamanya saja yang telepon dengan waktu yang sangat sebentar. Bahkan Karin sendiri sebagai kakaknya yang tinggal satu atap tidak ada ucapan apapun kepada dirinya. Akankah hari ini akan menjadi hari yang sama sekali tidak spesial untuknya? Atau ini hanya trik untuk membuatnya kesal saja?

Positive thinking, please.

"Jadi gimana mbak? Jadi masak apa enggak?" Tanya Susi lagi yang berhasil membuyarkan lamunan Nadya.

Revanadya [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang