Empat Puluh Tiga - Harus Bagaimana

292 19 9
                                    

Bukannya aku mencari pelarian, hanya saja aku ingin mencari kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukannya aku mencari pelarian, hanya saja aku ingin mencari kebahagiaan. Mungkin caraku salah, dengan membiarkan orang lain masuk ke dalam kehidupanku meskipun aku tahu sebenarnya hatiku belum siap untuk itu.

-
-
-

Hadirnya Bagas dalam hidup Nadya, sangat memberi perubahan yang begitu besar. Apa yang tak pernah Nadya dapatkan dari seorang Revan, sekarang bisa Nadya dapatkan begitu mudahnya dari seorang Bagas. Sekecil apapun perhatian Bagas, pasti akan Nadya dapatkan begitu saja tanpa perlu meminta.

Lucunya lagi, Bagas tak pernah absen untuk datang ke kelasnya dan sering mengajak Nadya untuk pergi ke kantin bersama. Hal yang wajar memang, tapi Nadya belum terbiasa dengan semuanya. Nadya masih terbiasa dengan sosok Revan yang jarang memperhatikannya tapi tetap membuat Nadya nyaman berada disisinya meskipun sikap Revan sama sekali sulit untuk diartikan.

Sekarang, kedekatan Nadya dan Bagas bukan lagi sebagai rahasia. Hampir satu sekolah tau, termasuk Revan. Ya, mantan kekasihnya itu bisa melihat bagaimana bentuk perhatian Bagas untuk Nadya. Revan juga bisa merasakan kebahagiaan Nadya yang terlihat begitu lepas saat bersama dengan Bagas.

"Biasa aja dong liatin mantannya." Sindir Dani.

Mereka sedang berada di kantin, melihat Nadya yang sedang makan bersama Bagas dan ketiga temannya yang tak jauh dari meja mereka.

"Mantan udah move on, lo kapan?" Tanya Fabian dengan nadanya yang sedikit menyindir.

Alvin menepuk bahu Revan, membuat cowok itu menoleh ke arahnya. "Saran gue jangan buru-buru. Entar kayak kemarin lagi, terus sakit lagi. Gitu aja terus sampai lebaran monyet." Ledek Alvin diselingi tawanya yang mengejek.

"Bagas emang suka sama Nadya dari kelas X. Bisa-bisanya ya tuh anak mendem selama itu hanya karena tau Nadya tetep kokoh pada pendiriannya cuma buat lo, Van. Bayangin coba?" Beritahu Indra.

Bukan Liana namanya kalau dia tidak akan bercerita dengan kekasihnya setelah Nadya menceritakan semua isi hati Bagas kepadanya. Dan bukan Indra juga kalau dia tidak memberitahu informasi sepenting itu kepada Revan dan sudah jelas juga akan didengar oleh temannya yang lain.

Kalau dikatakan terkejut, bukan hanya Indra saja. Mereka yang mendengar sudah pasti akan terkejut, termasuk Revan. Ada cowok yang sudah lama jatuh cinta dengan Nadya, tapi memilih untuk tidak mengungkapkan hanya karena seorang Revan yang terlihat begitu istimewa di hidup Nadya. Tapi sayangnya, Revan justru menyia-nyiakan gadis mungil yang hatinya sekarang ini sedang berusaha digenggam oleh orang lain.

"Gue gak tau, ini yang bodoh siapa ya? Nadya? Bagas? Atau justru lo Van?" Cibir Fabian.

"Ketiga-tiganya punya kebodohan masing-masing." Sahut Alvin, "kisah cinta apa sih ini? Cinta segitiga juga bukan. Bikin pusing aja." Gerutu Alvin.

Revanadya [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang