Lima Puluh Tujuh - The Gurl

277 23 1
                                    

Bukan siapa yang kenal lebih lama, tapi siapa yang tidak pernah meninggalkanmu bahkan dalam situasi terpuruk pun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan siapa yang kenal lebih lama, tapi siapa yang tidak pernah meninggalkanmu bahkan dalam situasi terpuruk pun. Itulah sahabat. Dan aku, sudah mendapatkannya tiga sekaligus dalam hidupku.

-
-
-

Terhitung dari tanggal yang sudah ditandai di kalendernya, waktunya berada di Jakarta tersisa 10 hari lagi. Tak terasa ya? Baru beberapa minggu lalu Nadya mengantar Revan untuk pertama kalinya fisioterapi, sekarang sudah memasuki pertemuan ketiga untuk Revan melakukannya lagi.

Semakin sedikit waktu yang tersisa, semakin berat Nadya untuk meninggalkan kota ini. Sebenarnya begitu.

Hari ini Nadya absen untuk mengantar Revan fisioterapi, alasannya karena gadis itu sudah ada janji dengan ketiga temannya untuk quality time.

Sejak minggu lalu Liana sudah heboh membuat planning untuk dilakukan sebelum Nadya pergi ke Jogja. Mulai dari pergi ke bioskop, pergi ke salon, nongkrong cantik, dan menginap semalam di rumah Nadya. Semua itu harus dilakukan, belum lagi dengan planning yang dibuat khusus waktu di rumah Nadya.

Semua terserah Liana, ketiga temannya hanya mengiyakan saja. Karena tau gadis itu suka tiba-tiba pergi dan membatalkan janji seenak jidatnya jika sudah menyangkut Indra.

"Udah semua nih yang lo planning?" Tanya Nadya. Sekarang ini mereka sedang melakukan video call grup.

"Belum sih, sisanya nyusul entar." Jawab Liana.

"Asal gak tiba-tiba cabut aja ya kayak waktu itu." Sindir Safira.

"Tenang aja, gue udah korbankan waktu gue khusus buat lo semua kok."

"Semangat banget, emang Indra nggak masalah?"

"Lagian Indra juga sibuk, lagi ada something dia."

"Something apaan?"

"Cukup gue yang jadi miss kepo, kalian nggak usah."

"Gue nanya doang. Bukan kepo kayak lo, kecebong."

Liana tertawa geli mendengar makian kecil dari Nadya, "tunggu aja, setahun atau dua tahun lagi kalian juga tau."

"Lo mau married sama Indra? Nikah muda dong." Heboh Safira.

"Ssstt.. Lihat aja entar."

"Serius, Li? Atau mau tunangan dulu?"

"Udah ah gue mau siap-siap dulu. Sejam lagi ketemu di rumah Nadya ya. Byee.."

Revanadya [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang