Nadya tidak menyukai Revan, teman sekelasnya. Revan yang cuek, ketus, dan sok cool. Tapi dibalik itu semua, diam-diam Nadya menyimpan rasa penasaran siapa sosok Revan sebenarnya. Rasa penasaran itu yang perlahan membuatnya jadi tau sisi lain dari se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ternyata seperti ini rasanya berjuang sendirian. Lantas apa keistimewaan yang kamu miliki sampai aku tak mampu mengusirmu dari hidupku barang sedetik pun? - - -
Sudah dua hari semenjak permasalahan itu Revan dan Nadya tak saling berkabar. Nadya mencoba mengirim pesan, menganggap semuanya baik-baik saja dan hal yang kemarin dia alami tak pernah terjadi. Tapi ternyata hasilnya masih tetap sama, tidak ada balasan dari Revan. Membaca pesan Nadya pun juga tidak dia lakukan.
Apa memang Revan ingin beneran mengakhiri hubungan dengan Nadya?
Nadya ingin bertindak, tapi dia takut salah langkah. Nadya takut kalau tindakannya justru membuat Revan malah semakin menjauhinya.
Nadya tidak bisa berpikir jernih, kepalanya pening hanya untuk memikirkan masalah Revan. Dia meminta ijin untuk istirahat di UKS karena tidak bisa mengikuti upacara bendera sampai selesai.
"Kenapa lagi dia?" Tanya Safira di sela upacara bendera.
"Gak tau, dari berangkat tadi mukanya lesu terus gak ada semangat." Jawab Vini.
"Palingan masalah Revan lagi." Sahut Liana.
"Kita temuin setelah upacara nanti." Ajak Safira.
*****
Nadya menutupi tubuhnya dengan selimut dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kepalanya semakin pening, dan perasaannya semakin tak karuan.
Gue harus gimana, gue harus apa?
Nadya menggigit bibir bawahnya, kedua kakinya dia goyangkan. Tanda otaknya sedang dia ajak untuk bekerja dengan cepat.
"Nadya." Seseorang memanggilnya.
Nadya menurunkan selimutnya sampai setengah badan. Dia menatap sudah ada ketiga temannya berdiri menatap kearahnya.
"Kalian ngapain?" Tanya Nadya.
"Lo yang kenapa?" Tanya Safira balik.
"Lupa makan." Nadya memaksakan senyumannya, dia tidak ingin memberitahu ketiga temannya apa sedang dialaminya saat ini.
"Are you okay?"
Nadya terdiam, kenyataannya dia tidak sedang baik-baik saja. Nadya sedang berusaha mencari cara untuk membuat hubungannya dengan Revan kembali membaik.
"Diem lo udah sebagai jawaban." Liana menyimpulkan. Gadis itu akan pintar pada waktunya. Apalagi perihal masalah kisah cinta, selalu nomor satu kepekaannya ketimbang teman-teman lainnya.
"Revan?" Tanya Vini.
Nadya mengangguk lemah, ujung-ujungnya dia tidak akan bisa menyembunyikan dari ketiga temannya itu. Nadya segera merubah posisinya menjadi duduk.