Liana Farensa Grizelle
Untuk kesekian kalinya, aku hanya mampu berucap kata terimakasih. Meskipun kamu sangat menyebalkan untukku.
-
-
-Saat ini Nadya sedang ada di gazebo bersama orang yang sudah membawanya pergi dari stand kelasnya. Bukan Rama, tapi Revan. Pada akhirnya Nadya lebih memilih pergi bersama Revan ketimbang Rama, karena memang niat awal Nadya menghindar dari cowok hidung belang itu.
Sebenarnya dia merasa bersalah karena sudah pergi begitu saja dengan Revan dan meninggalkan Rama yang masih diam mematung. Tapi apa boleh buat, Nadya belum ada persiapan apapun untuk berkata jujur dengan Rama. Bahkan Nadya takut jika Rama akan berbuat hal aneh jika Nadya menolaknya. Entahlah, Nadya bingung sendiri untuk saat ini. Salah memang jika malah menghindar dan tidak menyelesaikan masalah dengan tuntas, yang ada malah menambah masalah baru.
“Kok lo tiba-tiba datang dan narik gue pergi?” Tanya Nadya.
“Seharusnya gue yang tanya, ngapain lo cari gue?” Revan balas bertanya.
Nadya mengerutkan dahinya, tak mengerti dengan pertanyaan Revan barusan. Dia sama sekali tak mencari Revan, untuk apa mencari cowok yang sudah mulai mengganggu pikiran Nadya ini?
Ah, Fabian. Nadya menduga ini pasti kerjaan Fabian yang mengatakan ke Revan kalau dia mencarinya. Menyebalkan, tapi Nadya bisa mengambil sisi positif dari kejahilan yang Fabian lakukan ini untuknya. Setidaknya untuk sekarang, dia bisa menghindar dari Rama meskipun itu salah.
“Gue gak cari lo, ngapain harus cari lo?”
Revan mengeluarkan ponselnya, lalu dia menunjukkan isi pesan kepadanya.
VINI
Van lo dimana?
Lo di cari Nadya.
Penting!!Vini??? Nadya membulatkan matanya lebar-lebar, meyakinkan kedua matanya jika itu pesan dari Vini. Kapan gadis itu mengirim pesan ke Revan? Dan gimana bisa Nadya tak menyadari ide cerdik Vini ini? Ternyata dalangnya Vini, bukan Fabian.
Benar, ini masalah baru untuk Nadya. Sekarang dia membisu, tak tau apa yang harus dikatakan kepada Revan. Nadya tak mungkin berkata jujur ke Revan kalau Vini sengaja mengirimkan pesan untuknya hanya untuk membantu Nadya terhindar dari Rama. Mau ditaruh dimana wajah Nadya? Revan pasti akan mencibirnya dengan kata-kata yang mungkin akan menyakitkan.
Ini bukan pilihan yang Nadya mau, hanya saja Nadya belum siap akan hal itu. Menghindari masalah memang tidak baik, ditambah lagi dia masih belum tau apa yang harus dikatakan ke Revan. Nadya benar-benar kikuk di depan Revan.
"Jadi, ngapain lo cari gue?" Suara Revan mampu menyadarkan Nadya bahwa dia harus menjawab pertanyaan Revan.
"Hmmm, gue------" Nadya menggantungkan perkataannya, dia sama sekali tak tau harus berkata apa. Saat ini dia merasa gugup dan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revanadya [Completed]
Roman pour AdolescentsNadya tidak menyukai Revan, teman sekelasnya. Revan yang cuek, ketus, dan sok cool. Tapi dibalik itu semua, diam-diam Nadya menyimpan rasa penasaran siapa sosok Revan sebenarnya. Rasa penasaran itu yang perlahan membuatnya jadi tau sisi lain dari se...