Part ini 1000+ kata lebih banyak dari biasanya.
***
Suasananya hampir mirip seperti rumah sakit jiwa. Gelap, sepi, dan menyeramkan. Penuh dengan koridor yang berliku-liku. Pintu-pintu kamar yang terbuat dari besi itu tertutup rapat dan kadang terdengar suara salah seorang pelajar yang berteriak minta dibebaskan dari dalam sana. Yeonjun sudah dibuat merinding sendiri ketika menyusuri koridor panjang itu untuk menuju kamar yang akan ia tinggali.
Namun sebenarnya tidak sesepi itu. Sesekali ada pelajar yang berhasil kabur dari kamarnya dan menyebabkan para penjaga harus menangkap mereka. Kadang pintu besi yang dikunci dengan ketat itu dihantam sampai hancur, entah jurus apa yang digunakan para pelajar gila itu untuk menghancurkannya demi bisa kabur dari sana. Yeonjun bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana nasibnya ketika tahu harus tinggal bersama puluhan atau bahkan ratusan pidana bocah itu selama 14 bulan lamanya.
"Kau adalah pidana nomor 170228. Namamu tidak terlalu berguna disini karena para penjaga akan memanggil tahanannya dengan nomor pidana." ujar salah seorang penjaga yang sedang mendampingi Yeonjun untuk segera diantar ke kamarnya.
"Apa maksudnya 170228?"
"Itu adalah 17-02-28. Maksudnya adalah pidana ke-28 yang masuk pada bulan Februari tahun 2017."
"Oh? Namaku berubah menjadi angka."
"Nah, disini kamarmu. Kau akan punya 3 kawan baru. Jadilah teman yang baik." petugas itu membukakan salah satu kamar kemudian mengijinkan Yeonjun masuk ke dalam sana.
Kamar itu berisi 2 kasur bertingkat yang tentunya muat untuk 4 orang. Yeonjun menjadi anggota terakhir yang bergabung bersama 3 pidana lainnya di kamar itu. Ketika tubuh Yeonjun sudah sepenuhnya masuk ke dalam kamar, si penjaga langsung kembali menutup pintu besi tersebut, menimbulkan suara hantaman pintu besi dengan kusennya terdengar nyaring. Suasana di dalam kamar itu berubah menjadi horor, tetapi, mau tidak mau Yeonjun harus memberi salam kepada 3 teman sekamarnya yang sudah seperti preman itu. Walaupun untuk menatap matanya saja tidak berani.
"Halo? Teman-teman?" ujar Yeonjun.
Satu dari ketiga anak laki-laki yang sedari tadi menatap Yeonjun dengan horor itu langsung membalas sapaan Yeonjun dengan ramah, "Oh, hai! Welcome to the hell! Perkenalkan namaku Kim Seunghun, aku murid kelas 3 dari SMA Hyundae! Aku yang terlama di kamar ini dengan nomor 170109. Masa tahananku 8 bulan. Semoga kita bisa menjadi teman yang baik!" ujar salah seorang pidana.
"Aku Lee Byounggon murid kelas 3 dari SMA Hyundae juga! Ah, aku lupa nomor pidanaku. Dan anak tampan yang judes itu namanya Bae Jinyoung. Dia murid kelas 2 dari SMA seni Lila." tambah temannya yang lain.
"Oh? N-namaku Choi Yeonjun, murid kelas 3 dari SMA Doseon. Aku harap kita bisa berteman."
"Kemarilah. Akan kuceritakan seberapa menjengkelkannya penjara ini!" ajak Seunghun yang langsung menarik lengan Yeonjun dan membuat Yeonjun hanya bisa menurut lalu duduk di atas kasur yang sama, siap untuk didongengkan sesuatu.
Mungkin kau sudah tahu, bahwa setiap pidana mengenakan gelang hitam ini sebagai alat pelacak. Bahkan tiada hentinya pula mereka mencari berbagai macam cara untuk melepaskan alat pelacak itu. Tapi semuanya sia-sia karena gelang ini terbuat dari bahan yang sangat kuat. Alat pelacak ini akan menyala jika berada diluar batas wilayah dan para petugas sialan itu akan segera menangkapnya. Kita benar-benar dikurung dengan ketat disini.
Oh ya, masalah pengurungan. Sepertinya tidak seketat itu. Setiap Senin dan Selasa pagi, segel akan dibuka dan para tahanan diperbolehkan melakukan aktifitas diluar kamar, tetapi alat pelacak tetap berfungsi dan tetap saja susah untuk kabur. Di hari-hari tertentu, segel juga akan dibuka jika ada sebuah acara hiburan untuk para pidana atau mungkin sosialisasi dari luar. Siklusnya selalu seperti itu. Sangat menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matryoshka Team | TXTZY ABCIX
FanfictionBukan detektif atau polisi. Namun karena suatu kesalahpahaman, mereka diutus untuk menyelidiki kasus hilangnya salah seorang pelajar SMA 2 tahun yang lalu. ≡Nation's worst detectives has formed≡