Setelah sukses membuat Beomgyu dan Yuqi dihukum, keempat anak didik ini juga sukses membuat Pak Ong menceramahi mereka karena membuat masalah di Hanlim. Pak Ong sampai dibuat lelah karena harus menyiram anak-anak setan itu dengan kalimat-kalimat penyembuh rohani dan berharap setan yang hinggap di tubuh mereka bisa pergi. Namun, Pak Ong adalah orang yang penyabar, jadi dia mencoba memaafkan segala macam perbuatan laknat anak didiknya.
"Bapak tidak marah kok. Nah, anak-anak, sekarang kalian bisa pulang ke Anyang. Ah, tidak, kalian boleh bersenang-senang di Ibukota lebih dulu untuk menenangkan pikiran. Ah, ya, kalian juga boleh beli pakaian bebas untuk digunakan di rumah karena cuacanya jadi semakin dingin akhir-akhir ini. Jagalah kesehatan, nak, dan belilah pakaian hangat!"
Lalu keempat anak itu langsung berdiri dan kabur meninggalkan Pak Ong. Itulah bukti betapa kurang ajarnya keempat anak ini. Mereka langsung kabur dan bersenang-senang di Gangnam setelah dimarah-marahi oleh pembimbing mereka.
Dengan bantuan kartu hitam milik Yeonjun, keempat anak ini seakan-akan berada di surga. Mereka mengisi perut lapar mereka dengan segala makanan yang mereka mau dan berburu berbagai macam pakaian di sebuah toko yang Yeji rekomendasikan. Kali ini Yeji tidak harus mencuri pakaian lagi di toko tersebut, Yeonjun bersedia membayari mereka.
Itu adalah salah satu toko pakaian yang tidak terlalu mewah, lokasinya terletak diantara sekian banyak toko di pusat perbelanjaan Gangnam. Tokonya tidak besar dan hanya memiliki 2 lantai saja. Toko itu juga memiliki keamanan yang tidak terlalu kuat, buktinya Yeji selalu lolos dalam melakukan aksi pencuriannya disana, yah walaupun pada akhirnya ia ketahuan juga dan itu membuatnya dikeluarkan dari sekolah.
"Jinyoung-ah, kau mau kemana? Kau tidak memilih pakaian?" tanya Yeonjun kepada Jinyoung yang hendak pergi keluar dari toko. Sebenarnya sedari tadi ia hanya duduk terdiam ketika yang lain sedang sibuk berburu pakaian.
"Carikan saja pakaian yang nyaman untuk musim dingin," balasnya.
"Carilah sendiri, aku tidak tahu seleramu. Jangan khawatir dengan harganya."
"Sesuaikan saja dengan seleramu. Aku akan pergi ke seberang toko sebentar."
"Kemana?"
"Di seberang sana sepertinya ada toko souvenir. Aku harus membeli kabel data. Pak Ong punya 4 laptop super canggih di markas tetapi ia menyediakan kabel data yang sudah berkarat."
"Oh, baiklah. Aku sebenarnya juga sedang cari barang lain, sih. Apa kau tahu tempat dimana jual hair spray?"
"Itu adalah alat kecantikan. Mungkin toko pakaian ini juga menjualnya."
"Oke, terima kasih."
Yeonjun pun kembali sibuk melihat-lihat pakaian disana sejenak. Sementara itu, Yeji yang masih berada di satu wilayah yang sama kini sedang menuju ke stand kecantikan yang menjual berbagai macam make up, aksesoris, parfum, dan sejenisnya. Namun ia hanya melihat-lihat saja tanpa menyentuhnya, sesekali ia melirik ke sekumpulan siswi SMA yang sedang asyik berdandan dan memuji satu sama lain.
"Lip Tint berwarna peach sangat cocok untukmu, terlihat sangat segar!"
"Bukannya warna beige lebih enak dilihat? Warnanya agak pucat tetapi justru membuatmu terlihat natural, kau harus mencobanya!"
Salah satu teman mereka yang sedang asyik menikmati bubble tea-nya sambil bermain ponsel itu mulai memotong pembicaraan kedua temannya yang lain, "Hei, teman-teman, apakah berita ini benar? Katanya ditemukan korban pembunuhan yang kedua di Gwacheon. Artikelnya baru saja diunggah beberapa menit yang lalu. Lihat, deh."
Yeji tidak sengaja mendengar percakapan para anak muda tersebut, membuatnya menetap sebentar untuk mendengar lebih banyak informasi dari topik yang sedang dibicarakan oleh mereka. Namun, tiba-tiba pendengarannya buyar ketika mendengar suara Yeonjun yang memanggilnya dan menghampirinya pula, "Lucy..." panggil Yeonjun dengan nada yang sangat manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matryoshka Team | TXTZY ABCIX
FanfictionBukan detektif atau polisi. Namun karena suatu kesalahpahaman, mereka diutus untuk menyelidiki kasus hilangnya salah seorang pelajar SMA 2 tahun yang lalu. ≡Nation's worst detectives has formed≡