Woojin dan Jinyoung pergi ke bungker untuk menyusul Yeonjun atas suruhan Yeji. Namun, beberapa saat setelah menyuruh mereka, Yeji justru melihat sosok Yeonjun sedang berkeliaran di kebun. Ia mendekati jendela kamarnya yang tirainya masih terbuka itu untuk memastikan bahwa orang yang sedang berkeliaran di kebun itu adalah Yeonjun. Tidak salah lagi, hanya Yeonjun satu-satunya manusia yang berambut biru terang.
Karena ia sudah yakin sepenuhnya bahwa orang tersebut adalah Yeonjun, Yeji pun langsung melompat keluar dari jendela kamarnya. Ia ikut mengendap-ngendap menuju kebun sambil berjalan jongkok dibalik rumput-rumput yang tinggi. Begitu posisinya sudah berada tepat di belakang Yeonjun, Yeji memegang pundak Yeonjun. Yeonjun sempat terdiam dan sepertinya takut untuk menoleh ke belakang.
"Ini aku, Yeji," ujar Yeji yang langsung membuat Yeonjun menoleh.
"Apa yang kau lakukan disini!? Cepat masuk ke dalam! Orang itu masih berkeliaran disini," bisik Yeonjun.
"Kau yang sudah gila. Kenapa tiba-tiba berkeliaran di kebun? Kau tahu sendiri orang itu sering berkeliaran disini."
"Ya, aku tahu. Barusan aku melihatnya meninggalkan kotak ini, disini."
"Kotak apa itu?"
"Kiriman paket. Sepertinya orang berjaket hitam itu adalah pengirim dari paket yang diterima oleh Yuqi."
Yeji dibuat berpikir sejenak sambil memandangi kotak kecil yang digeletakkan di tanah itu sampai mereka berdua tidak menyadari bahwa orang berjaket hitam itu sedang memperhatikan mereka dari sisi lain kebun.
***
Pagi hari di hari Minggu pun tiba. Masih di hari-hari yang sama dimana keempat anak ini dibiarkan terlantar oleh pembimbing mereka. Pagi-pagi sekali, Yeonjun mengajak ketiga temannya untuk berkumpul di bungker. Yeji sedang memperhatikan tiga boneka Matryoshka yang berjajar rapi di dalam lemari dengan ukuran yang berbeda-beda sambil menggendong Hobak. Ketiga teman laki-lakinya sedang menatap layar laptop bersama karena sedang melakukan video call dengan Yuqi.
"Yuqi, lihatlah," Yeonjun menunjukkan sebuah foto dari ponsel Jinyoung ke arah kamera laptopnya, "Ini adalah kotak yang kulihat di kebun sebelah markas semalam. Itu adalah kiriman paket yang akan ditujukan padamu. Kau sudah menerimanya?"
"K-kiriman paket lagi? Aku belum mendapat paket hari ini. Tapi kenapa paket itu bisa berada di kebun sebelah markas kalianㅡ"
Tok tok tok, "Nona Yuqi?"
Kalimat Yuqi sempat terpotong ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya dan memanggil namanya, "Sepertinya itu adalah kiriman paket," ujarnya.
Yuqi pun berdiri dari kursinya dan membuka pintu kamarnya. Benar, salah seorang pembantu rumah tangga di rumahnya datang sambil membawa satu kotak yang ukurannya sedikit lebih kecil dari kiriman paket sebelumnya. Yuqi menerimanya dan langsung berlari ke depan laptopnya lagi.
"Cepat, buka," seru Woojin.
Yuqi terdiam sebentar untuk mengumpulkan mentalnya demi membuka kotak keramat tersebut. Sementara itu ketiga laki-laki yang sedang menunggu itu ikut menyaksikan dengan saksama. Yuqi pun membuka bungkus kotak tersebut yang terbuat dari kertas pembungkus pada umumnya hingga akhirnya memperlihatkan sebuah kotak hitam.
Dengan sangat hati-hati, ia membuka kotak tersebut. Namun begitu melihat isinya, ia langsung menutup kembali kotak tersebut dengan cepat dan membuat ketiga laki-laki itu semakin penasaran. Yuqi hanya terdiam ketakutan dan bibirnya gemetar setiap kali mencoba untuk bicara, "A-aku akan membawanya ke markas kalian. A-aku akan pergi kesana," ujar gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matryoshka Team | TXTZY ABCIX
FanfictionBukan detektif atau polisi. Namun karena suatu kesalahpahaman, mereka diutus untuk menyelidiki kasus hilangnya salah seorang pelajar SMA 2 tahun yang lalu. ≡Nation's worst detectives has formed≡