Ketujuh remaja itu harus menginap di kantor polisi setelah tertangkap basah melakukan penyelundupan liar di gedung pemerintah. Mereka akan melanjutkan interogasi lebih lanjut di kantor polisi sambil menunggu wali mereka datang untu menjemput. Namun, ketika yang lain harus diinterogasi bersama-sama, Woojin diinterogasi secara terpisah dengan Ayahnya sendiri.
"Kau dan teman-temanmu dituntut oleh kepolisian untuk menyelidiki kasus hilangnya seorang pelajar 2 tahun yang lalu?"
"Ya."
Ayahnya tertawa kecil, "Ayah tidak salah dengar?"
"Awalnya itu sebuah kesalahan saja. Kami sempat bertengkar untuk memilih misi dan jadinya malah tak sengaja memilih misi tersebut."
"Ahaha. Tapi Ayah lebih penasaran kenapa kau mengikuti survey bulanan itu? Memangnya kau masih memiliki tekad untuk kembali ke sekolah? Ayah pikir kau sudah menyerah dengan kehidupan."
"Jadi Ayah tidak mau anaknya berubah menjadi lebih baik?"
"Bukannya begitu. Ayah hanya heran saja."
"Kupikir Ayah akan senang. Dari dulu Ayah selalu menuntutku untuk menjadi seorang detektif atau semacamnya padahal Ayah tahu sendiri aku hanya berbakat menghancurkan pintu rumah orang."
"Oke, oke, Ayah bangga padamu, anak laknat. Jadi sekarang siapa yang akan menjemput kalian?"
"Wali kami, Detektif Ong."
Sementara itu, di sisi ruangan yang lain, Beomgyu, Taehyun, dan Kayi sedang berusaha keras menghubungi wali mereka, Detektif Kang. Namun wanita itu tak bisa dihubungi sedari tadi. Mungkin pikirnya ia sedang sibuk mengurus kasus di Gwacheon.
Seorang polisi keamanan yang mengawasi mereka pun angkat bicara, "Bagaimana? Wali kalian bisa datang? Jika tidak bisa, panggil saja orang tua kalian masing-masing."
Ketiga anak itu hanya bisa pasrah saja. Namun, ketika mereka hendak menghubungi orang tua mereka, ponsel Taehyun berdering lebih dahulu dan ia mendapat panggilan dari Ibunya. Timing nya sangat tepat. Jadi dengan cepat Taehyun langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Halo, Bu?"
"Kangtae-ya.."
"Kenapa? Ada apa? Apa yang terjadi, Bu?" tanyanya panik ketika mendengar suara Ibunya yang sangat lirih.
"Kakakmu meninggal."
Taehyun tak bisa menjawab apa-apa. Ia hanya menatap wajah temannya satu persatu. Teman-temannya menatapnya balik dengan bingung sampai tiba-tiba seseorang datang ke kantor polisi dengan langkah yang terburu-buru. Ya, Pak Ong datang untuk menjemput keempat anak asuhnya.
"Kenapa kalian buat masalah dalam timing yang tidak tepat!" protes Pak Ong.
"Maafkan kami," balas Yeonjun.
"Oh? Anak magang hanlim, kalian juga disini? Kalian pasti sudah dengar beritanya, kan? Aku turut berduka, Taehyun-ah," ujar Pak Ong sambil menepuk pundak Taehyun yang semakin membuat orang-orang disana kebingungan.
Pak Ong melanjutkan, "Detektif Kang tewas. Ayo kujemput kalian bertujuh untuk pulang dan istirahat. Kecuali Taehyun, kau ikut denganku ke TKP. Ibumu ada disana, ia masih shock berat dan ingin bertemu denganmu."
***
Korban keempat kasus pembunuhan Gwacheon akhirnya ditemukan. Tapi yang lebih membuat masyarakat geger adalah korbannya yang merupakan salah satu detektif yang menyelidiki kasus pembunuhan berantai ini sendiri, Detektif Kang Seulgi. Ia ditemukan tewas tercekik dan mayatnya digeletakkan di pinggir jalan, di jalan yang sama dengan TKP kasus pembunuhan yang sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matryoshka Team | TXTZY ABCIX
FanfictionBukan detektif atau polisi. Namun karena suatu kesalahpahaman, mereka diutus untuk menyelidiki kasus hilangnya salah seorang pelajar SMA 2 tahun yang lalu. ≡Nation's worst detectives has formed≡