RIAN 🍦Kisana

2.2K 147 0
                                    

🍦🍦🍦

Jam menunjukkan pukul 07.10. Caca sedang melahap sepiring nasi goreng buatan bundanya di meja makan. Ini masakan yang Caca rindukan. Entah mengapa Caca sangat merindukannya, padahal bundanya pergi tidak sampai bertahun-tahun, namun Caca sangat rindu akan masakan bund nya.

Drrtt drrttt...

Ponsel Caca bergetar, Reno menelpon Caca.

Haloo?


Ca, lo sekolah hari ini?

Iya gue sekolah, Ren. Tapi masih di rumah. Kenapa?

Bisa tolong ijinin gue gak? Gue gak bisa sekolah.

Yah ... Lo mau kemana?

Ibu gue sakit, gue harus bawa dia berobat keluar, Ca.


Astagfirullah ... Yaudah ntar gue ijinin. Semoga ibu cepet sembuh.

Aamiin. Makasih, Ca. Gue tutup.

Iya, Ren.


Sambungan telpon terputus. Caca menaruh ponselnya di meja dan melanjutkan sarapannya.

"Siapa yang nelpon, Ca?" tanya Lina sambil duduk di meja makan dan sarapan bersama Caca.

"Reno, Bun."

"Kenapa dia?"

"Reno gak bisa sekolah. Ibunya sakit, terus mau dirawat di luar," jelas Caca pada Lina.

"Sakit apa? Terus dirawat dimana?" cerewet Lina.

"Caca gak tau, Bun. Reno gak bilang."

"Oh, yaudah. Cepet abisin nasinya."

Caca mengangguk dan menghabiskan nasi goreng yang ada di piring.

Caca melirik jam tangannya, betapa terkejutnya Caca melihat jam sudah menunjukan pukul 07.23. Itu artinya tujuh menit lagi bel di sekolahnya akan berbunyi. Caca segera minum susu yang sudah bundanya siapkan.

"Bun, Caca telat." Caca bangkit dari kursi dan bergegas menyalami bundanya. Namun, Lina menahan tangan Caca.

"Kamu berangkat sama siapa?"

"Aku naik angkot."

"Bunda anterin aja."

"Tapi, Bun---"

"Udah nurut aja, kamu mau telat?"

"Yaudah, deh." Caca menurut.

"Tunggu aja di depan, bunda keluarin mobil dulu." Caca mengangguk dan berjalan ke luar rumah. Caca menunggu bundanya di kursi yang terdapat di teras.


Tittt...

Caca menoleh, mendapati bundanya berada di dalam mobil yang baru keluar dari garasi. Caca bergegas untuk naik ke mobil.

RIANDI [  COMPLETED  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang