RIAN 🍦Efek berangkat bareng

1.2K 60 0
                                    

Hari ini, dua couple absurd berencana berangkat sekolah bersama. Mereka janjian di pertigaan. Namun, belum ada satu pasangan pun di sana.

Caca duduk di kursi depan rumahnya. Sesekali, Caca melirik jam di tangannya. Caca terlihat gelisah. Sudah jam 07.00, namun Rian belum muncul juga.

"Ca?" Caca terkejut dengan panggilan bundanya.

"Ishhh ... Bunda ngagetin aja."

"Perasaan manggilnya biasa aja deh."

"Tapi itu ngagetin Bundaku," lebay Caca.

Lina terkekeh. "Untung gak jatoh tuh jantung."

"Kenapa kalo jatoh?"

"Mau Bunda oseng," ucap Bunda Lina sambil terkekeh.

Caca mendengus. "Caca mati dong, Bun."

"Nggak lah."

"Lah?"

"Kan gak copot jantungnya," timpal Lina santai.

Caca menghela nafas panjang dan memilih diam. Terlalu capek berdebat tak jelas seperti ini bersama bundanya.

"Kamu nunggu orang?" tanya Lina penasaran.

"Nunggu ikan mas ketemu ikan mbak, Bun," jawab Caca ngasal.

"Kamu ini, ngarang."

"Lagian Bunda sih, ya kali Caca nungguin mawar Bunda berbuah," ucap Caca sambil menunjuk bunga mawar milik bundanya.

Lina hanya geleng-geleng kepala mendengar ucapan Caca.

"Mau bunda anter ke sekolah? Udah jam 7 loh?" tawar Lina.

Caca terlihat ragu, namun sampai saat ini Rian belum datang juga.

"Yaudah deh, bareng Bunda aja." Caca memutuskan.

"Yaudah. Bunda keluarin motor dulu."

Lina hendak berjalan ke garasi. Caca mengekor di belakang Lina.

Namun tiba-tiba..

Tiiitttttt...

Suara klakson mengejutkan mereka. Caca dan Lina menengok ke asal suara. Caca bernafas lega. Yang ditunggu-tunggu, akhirnya datang.

"Oh ... Rian toh." Lina mengangguk paham.

Caca hanya nyengir polos. "Yaudah, Bun. Caca berangkat dulu." Caca menyalami Lina dan pamit.

Caca dan Rian melaju meninggalkan pekarangan rumah Caca.

Tak butuh waktu lama, motor Rian berhenti di pinggir jalan. Rian dan Caca sudah sampai di tempat yang mereka janjikan.

"Lah? Kok gak ada tanda-tanda kehidupan?" celetuk Rian ketika melihat jalanan yang sepi. Belum ada tanda-tanda keberadaan Fifi dan Doni.

"Kalo gak ada kehidupan, kita apa?" tanya Caca.

"Kita ... Sepasang kekasih," jawab Rian sambil terkekeh.

Caca tertawa geli mendengar ucapan Rian. Caca memukul bahu Rian pelan, Rian tertawa melihat tingkah Caca.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.20. Tapi Doni dan Fifi belum juga datang.

"Lama," keluh Caca yang sudah kesal menunggu Fifi dan Doni.

"Bisa beruban kita, Ca."

Caca mengulum bibir, menahan tawa. "Aku sih belum mau, Kak Rian aja duluan."

"Iya deh iya."

"Berangkat duluan aja yuk, nanti telat," ajak Caca.

Rian nampak celingak celinguk sebentar. Belum ada tanda-tanda si Kudonil. "Yaudah, kita duluan aja."

RIANDI [  COMPLETED  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang