RIAN 🍦Joging 2

1.2K 70 6
                                    

Rian dan Caca sudah sampai di tempat joging. Cuaca sore kali ini panas. Walaupun tidak sepanas siang tadi, tapi masih terasa terik.

Caca dan Rian berada di sebuah tempat. Di sana ada lapangan yang dikelilingi oleh jalan aspal. Rencananya, Caca akan joging di situ.

Caca berdiri memandangi sekitarnya. Rian menatap Caca heran, mengapa Caca hanya diam saja?

"Sana! Kok malah diem," ucap Rian.

"Eh?" Caca menatap Rian. "Masa aku sendirian?"

Di sana memang ada beberapa orang, namun, sepertinya tidak ada yang berniat joging seperti Caca.

"Ya terus? Gue harus ikut joging juga?"

"Iya dong."

"Dih! Gue sih ogah. Kan lo yang mau joging." Rian memperbaiki posisi duduknya di atas motor.

"Ishhh ... Kok gitu." Caca memperhatikan Rian dengan seksama. "Kalo gak mau ikutan joging, kenapa pake sepatu?"

Rian menatap kakinya sendiri. "Yang pake sepatu kaki siapa?"

"Ya kaki Kak Rian lah."

"Lah iya, jadi ya terserah gue," timpal Rian santai.

Caca berdecak dan raut wajahnya berubah jadi cemberut. "Yaudah."

Caca akhirnya berlari meninggalkan Rian.

Rian tertawa melihat tingkah Caca. Rian tidak mengikuti Caca, Rian hanya duduk di motornya, di bawah pohon.

Caca menggerutu sendiri. "Dasar cowo aneh," gumam Caca kesal.

Caca mulai berlari mengelilingi lapangan. Di ujung sana, Caca melihat segerombolan laki-laki yang sedang nongkrong.

"Duh ... Mati gue," gumamnya.

Caca mengurungkan niatnya untuk mengelilingi lapangan. Dan memilih memutar arah. Sudah 15 menit Caca berlari. Caca melihat Rian di ujung sana tengah memainkan ponsel sambil sesekali tersenyum pada Caca.

Caca berjalan sambil memainkan ponselnya menuju Rian.

Rian memicingkan matanya ketika melihat Caca yang menghampirinya. "Payah ... Kok udah lagi?"

"Capek."  Caca duduk di aspal dan meluruskan kakinya. Caca mengipasi lehernya menggunakan tangan.

Rian yang melihat Caca sedikit tertawa. Rian turun dari motor, dan berjalan meninggalkan Caca.

"Kak Rian mau kemana?" tanya Caca yang melihat Rian tiba-tiba pergi tanpa pamit.

"Tunggu aja di situ," jawabnya santai.

Caca mengangguk-ngangguk, dan kembali melanjutkan kegiatannya.

Tak lama, Rian datang dan duduk di samping Caca.

"Nih." Rian menyodorkan sebotol minuman pada Caca.

"Buat aku?"

"Bukan, buat nyiram aspal," jawab Rian asal.

"Ih ... Kok gitu sih?!"

Rian berdecak pelan. "Lah iya Caca. Buat lo."

Caca tersenyum dan mengambil botol tersebut. "Makasih ... Peka banget deh."

"Iya, lah. Gue kan pacar yang baik," ucap Rian dengan percaya diri.

Caca menahan senyum mendengar ucapan Rian. Caca meneguk minumannya.

"Capek?" tanya Rian pada Caca.

"Capek."

"Mau pulang sekarang?"

RIANDI [  COMPLETED  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang