Last Ballerina ❄ London

6.1K 848 43
                                    

Update....



Update...



Update....



Ready???



Happy Reading

❄ ❄ ❄ ❄

Nina berjalan keluar bandara Heatrow sambil menarik kopernya sementara Farah mengikuti dirinya sambil membuka ponsel dan mulai bekerja membalas email yang masuk.

"Kau akan ada janji untuk mengunjungi sekolah balet yang didanai oleh keluarga kerajaan besok pagi untuk membagi pengalaman, malamnya kau akan ada acara makan malam untuk amal yang diprakarsai oleh yayasan amal Penwood Foundation." Sahut Farah memberitahu jadwal Nina. Nina berhenti berjalan saat mendengar jadwal yang diberikan Farah.

"Penwood Foundation?" Tanya Nina, Farah mengangguk lalu memandang Nina yang kembali berjalan keluar dari gerbang kedatangan.

" Aku mengenal nama itu,  Mr. Penwood." Sahut Nina yang mendapat kerlingan dari Farah.

"Please, dia teman ayahku. Dia datang ke pemakaman waktu itu." Sahut Nina berusaha untuk menahan suaranya agar tidak tercekat saat membicarakan tentang kedua orangtuanya.

"Hanya itu jadwalku untuk besok?" Tanya Nina lalu berhenti berjalan saat melihat siapa yang tengah menunggu dirinya.

"Bukankah itu-?" Farah yang bersuara saat melihat kemana pandangan Nina tertuju. Nina tak menjawab, ia hanya menunggu sampai orang itu mendekati dirinya.

"Welcome to London." Sahut orang itu.

"Sedang apa kau disini?" Tanya Nina penuh keheranan sekaligus ingin tahu dari mana pria ini mengetahui ia akan tiba hari ini.

"Aku menjemputmu." Sahut pria itu lalu mengangguk sopan kepada Farah dan menarik koper yang tengah dipegang Nina tanpa memperdulikan protes Nina.

"Ayo, mobilku sudah menunggu." Sahutnya lalu berjalan mendahului Nina kearah mobil yang sangat mewah.

"Alex, aku punya jemputan sendiri." Sahut Nina sambil mengejar Al yang tidak memperdulikan omongan Nina.

"Al." Seru Nina kesal karena pria itu tidak mendengarkan protesnya.

"Al, kembalikan koperku." Sahut Nina sambil menarik kopernya, AL memandang Nina dan kemudian memandang Faraha yang hanya menatap kedua orang itu dengan penuh minat.

"Aku sudah membatalkan jemputanmu." Sahut Al santai, Nina memandang tak percaya.

"Kau.. What?" Tanya Nina berharap ia salah dengar.

"Aku sudah membatalkan jemputanmu." Ulang Al sambil mengangkat bahu membuat Nina menggeram kesal.

"Ayolah Nina, aku lelah." Sahut Farah lalu berjalan melewati kedua orang itu dan memberikan kopernya kepada supir yang tengah menunggu dan masuk kedalam mobil. Al tertawa kecil.

"Thank you." Sahut Al lalu memandang Nina yang hanya menatap Farah terpecah antara ingin tertawa dan memukul sahabatnya itu.

"Silahkan miss." Sahut Al sambil membuka tangan untuk mempersilahkan Nina masuk kedalam mobil. Nina memandang Al kesal tapi melakukan apa yang pria itu inginkan.

"Tolong langsung ke Goring hotel James." Sahut Al kepada supirnya saat ia menyusul Nina.

"Darimana kau tahu?" Tanya Nina lalu mengankat tangan kanannya sebelum Al sempat menjawabnya.

"Jangan katakan kau menguntitku ya." Sahut Nina sambil melotot sementara Al tertawa kecil dan memandang Farah yang hanya mengangkat bahunya.

"Baiklah aku tidak akan mengatakannya." Sahut Al lalu kembali memandang Nina yang memasang wajah cemberut sepanjang perjalanan.

Last Ballerina✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang