Last Ballerina ❄ Meet The Family

10.1K 1.1K 126
                                    

Update....





Update...




Update...





Ready??





Happy Reading

------------------

Nina memandang seorang gadis kecil yang telah tertidur pulas tanpa mengganti baju tertidur pulas dengan berbantal tangan seorang pria dewasa yang juga tengah tertidur di tempat tidur yang tidak cukup untuk meluruskan kakinya yang panjang.

Ia menarik napas panjang lalu tersentak saat merasakan pundaknya disentuh, ia berpaling dan melihat aunty Mira ikut berdiri di belakang tubuhnya dan melihat kedalam kamar lalu tersenyum simpul.

"Mereka tertidur?" Tanya Mira, Nina mengangguk.

"Aunty belum tidur?" Tanya Nina, Mira menggeleng sambil tertawa kecil.

"Aku selalu terjaga jika keluar negeri." Sahut Mira lalu memandang Nina.

"Aku ingin membuat coklat panas, kau mau?" Tanya Mira, Nina mengangguk.

"Aku akan menunggu di dapur." Sahut Mira.

"Coklat ada di rlaci nomor satu dan gelas ada di rak nomor tiga." Sahut Nina memberi tahu Mira yang tertawa kecil.

"Aku akan menunggu di dapur." Sahut Mira lalu beranjak turun kedapur sementara Nina melangkah masuk kedalam kamar dan membetulkan selimut Savina yang terlempar, Nina menggeleng entah permainan apa yang dilakukannya bersama Al sehingga tempat tidurnya hancur berantakan. Nina mengambil boneka yang terlempar dilantai kemudian meletakkan di atas kepala Savina.

Ia baru saja akan menarik tangannya saat merasakan pergelangan tangannya digenggam oleh tangan Al, Ia menoleh dan melihat Al sudah terbangun, pria itu tidak mengatakan apa-apa, ia hanya memandang Nina dalam diam.

Nina mengutuki dirinya karena masih merasa dadanya berdebar saat disentuh oleh Al, yang masih merasa wajahnya menghangat saat Al memandang dirinya. Tidak ada dari seorangpun yang melepaskan seolah tidak ingin momen magis itu hilang.

Kemudian Nina tersentak saat melihat Savina bergerak dalam tidurnya, dengan spontan ia menyentakkan tangannya agar terlepas dari genggaman tangan Al dan tanpa melihat Savina terbangun atau tidak, Nina dengan secepat kilat kabur dari dalam kamar itu dan menutup pintu kamar Savina pelan.

Nina menarik napas panjang dan berusaha menahan detak jantungnya yang tidak beraturan ketika ia sampai ditangga, ia tiak mau aunty Mira mencurigai apapun. Ia sudah bisa mengatur wajahnya saat tiba di dapur dan melihat aunty Mira tengah menuang coklat hangat ke dalam dua cangkir, Mira menoleh saat melihat Nina masuk dan tersenyum.

"Kau datang tepat waktu." Sahut Mira, Nina tertawa kecil lalu mengambil dua piring kecil dan mengaturnya di atas kitchen island sementara Mira duduk memandang Nina membuka kulkas dan mengeluarkan brownies.

Last Ballerina✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang