Last Ballerina ❄ Meet You

5.9K 870 76
                                    

Update...



Update...





Update...





Ready??




Happy Reading

------------------

"Wow." Hanya satu kalimat itu yang bisa di ucapkan Nina saat mobil mereka meluncur masuk kejalanan yang dinaungi pepohonan tinggi, seruan itu membuat Al tersenyum. Nina kembali terpukau saat akhirnya ia melihat rumah yang berdiri megah, rumah itu tampak indah bersatu di alam pedesaan ini, rumah itu tampak tua dan masih berdiri tegak.

Nina dengan segera membuka pintu mobil dan memandang berkeliling sementara Al turun langsung membuka bagasi dan mengeluarkan semua koper mereka. Nina melihat tak jauh dari rumah Al, terdapat sebuah rumah lagi yang dibatasi lapangan berumput.

"Itu rumah Aunty Sophie." Sahut Al menjelaskan saat ia mengetahui kemana arah pandang Nina, Nina mengangguk mengerti sambl tertawa.

"Jadi aunty Sophie dan uncle Jordan bisa dikatakan tetanggaku adalah idolaku?" Sahut Nina membuat tawa Al pecah.

"Ya bisa dibilang seperti itu." Sahut Al menyetujui.

"Kalian sudah sampai?" Nina menoleh dari kegiatannya memandang rumah besar yang dikelilingi oleh halaman luas dan melihat kedua orangtua Al. Nina tersenyum pada Miranda yang berjalan  menghampirinya bersama ayah Al yang merangkul pundak istrinya, tampaknya mereka berdua akan berjalan-jalan. Dengan segera Nina masuk kedalam pelukan Miranda yang hangat.

"Bagaimana perjalananmu? apakah baik-baik saja?" Tanya Miranda, Nina mengangguk senang.

"Terima kasih karena sudah mengundangku untuk menghabiskan musim panas bersama keluarga anda ma'am, sir." Sahut Nina, Miranda berdecak lalu merangkul pundak Nina.

"Kau akan selalu diterima disini dan sudah kukatakan panggil aku aunty, kita tidak berada di situasi formal sekrang." Sahutnya lalu memandang Al yang menyerahkan kopernya kepada pelayan yang keluar dari dalam rumah.

"Kau tidak membawa Nina mengebut bukan?" Tanya Miranda, Al memandang ibunya dengan sebal.

"Tentu saja tidak." Sungut Al, Miranda memutar bola matanya.

"Ya katakan itu pada ferari ayahmu yang kau tabrakkan dan kau malah menyalahkan seekor sapi." Sahut Miranda, Nina tertawa melihat air wajah Al.

"Mom." Seru Al kesal tapi ibunya seperti tidak memperdulikan hal itu lalu menggandeng Nina.

"Letakkan koper-koper Nina dikamar daisy." Sahut Miranda kepada pelayan yang membawa koper Nina.

"Ayolah, kalian datang tepat pada waktunya untuk makan siang dan Lottie mempunyai ide untuk makan diluar." Sahut Miranda lalu membawa Nina memutar ke bagian samping rumah itu.

Dari kejauhan Nina dapat mendengar suara gemericik air yang mengalir, kemudian Nina sampai pada padang rumput kecil yang membuat ia takjub, Nina bisa melihat sungai kecil yang mengalirkan air jernih, tak jauh dari sana ia bisa melihat arena berkuda dan kandang kuda yang cukup besar, di balik pephonan Nina bisa melihat atap-atap rumah dengan cerobong asap kecil.

Last Ballerina✅ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang