03

326 16 2
                                    

Jam pulang sekolah tiba anak anak bubar keluar kelas. Sasha, Sarah, dan Feby menunggu di parkiran.

"Feb, Sar nggak ngerepotin kalian biar aku naik angkot aja." Ucap Sasha.

"Ya enggaklah, tenang aja loekan baru disini nanti nyasar loh, gimana?." Seru Feby.

"Tiiiiinnnn....."

Mereka bertiga terkejut mendengar suara klakson motor yang lewat.

"Cantik, pulang bareng yuk." Sapa si PD turun dari motor jadulnya honda astrea grand dan kemudian menghampiri Sasha cs.

"Apaan sih?. Emang mau Sasha naik odong odong." Cibir Sarah.

"Loe gak mikir Ben, panas kali, nanti Sasha gosong." Celetuk Feby.

"Makasih Ben, tapi gue mau diantar sama mobilnya Naura. Sampai jumpa besok ya." Ucap Sasha lembut.

"Ok, cantik. Bye bye muaacchhh." Dengan cengar cengir si Beno melajukan motornya.

"Hai, udah lama nunggu ya. Yuk kita cabut." Seru Ayumi semangat masuk ke dalam mobil. Sasha dan yang lain ikut masuk ke dalam mobil sedan berwarna putih milik Naura.

Sasha, Sarah, dan Feby duduk di belakang, sementara Ayumi dan Naura duduk di depan.

"Rumah kamu dimana?." Tanya Ayumi menoleh kebelakang.

"Jalan Pajajaran." Balas Sasha ramah.

"Dimananya?." Tanya Ayumi lagi.

"Di dekat kantor pos." Balas Sasha lagi.

"Ooohhhh!." Kata mereka serentak.

Beberapa lama kemudian mereka sudah sampai di rumah Sasha. Rumahnya sederhana, bercat biru dengan pohon ketapang yang tumbuh di sepanjang jalan depan rumah sehingga membuat suasana rumah menjadi adem.

"Di rumah sama siapa?." Cerocos Ayumi.

"Sama kakak, tapi kakak masih kerja pulangnya malam. Mampir kerumah yuk." Ajak Sasha.

"Lain kali aja, Sha." Balas Naura.

"Iya yang penting kita udah tau rumah loe. Sampai jumpa besok." Pamit mereka sambil melambaikan tangan.

"Makasih ya guys." Balas Sasha senang.

                         ............

"Halo adikku sayang. Gimana tadi sekolahnya?. Cowoknya keren keren gak?. Awas ya!." Cerewet kakak tiba dirumah sambil menghampiri Sasha yang asyik nonton TV.

"Nih, kakak bawakan makanan kesukaanmu. Martabak spesial." Ujar kakak duduk di sampingku.

"Gimana gurunya?. Killer kayak kakak gak?." Goda kakak sama Sasha. Sasha hanya terdiam.

"Di sekolah udah dapat teman kan?. Maaf ya gak bisa jemput sekolah." Ujar kakak menatap Sasha.

"Kak bisa gak pulang kerjanya jangan malam malam." Lirih Sasha membuang muka.

"Jangan bersikap ke kanak kanakan, berpikirlah dewasa. Kakak kerja juga untuk kamu." Marah kakak kepada Sasha. Sasha pun berlari ke kamar sambil menangis.

"Sasha!." Panggil kakaknya.

       EPISODE SELANJUTNYA💖💖




SASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang