26

128 9 0
                                    

Akhirnya kami sampai juga di kota yang terkenal dengan manisannya. Siswa siswi turun dari bus satu per satu.

"Syukurlah kita udah sampai." Ucap Feby.

"Ih udaranya dingin banget." Kata Sasha mengepalkan kedua tangannya.

"Tenang Sha kan ada gue." Cetuk Beno mendekati Sasha.

"Uh piktor (pikiran kotor) loe Ben." Ketus Sarah melotot.

"Loe aja yang negatif thinking, emang gue mau apa. Nih gue kasih kopi buat loe." Ucap Beno menyodorkan satu bungkus kopi kapal api.

Dahi Feby berkerut. "Loh kok kopinya doang, airnya mana Ben"

Beno mengedikkan kedua bahunya. "Emang gue pikiriin"

"Dasar oon." Judes Sarah.

Beno berlalu meninggalkan mereka dengan cengengesan. Terdengar pengumuman dari guru pembimbing bahwa anak kelas 12 akan berkunjung ke pabrik teh sedangkan anak kelas 10 dan 11 beristirahat. Anak kelas 12 IPA memakai jaket biru putih dan anak IPS memakai jaket hijau putih.

"Woi guys dicari cari daritadi rupanya kalian disini." Tiba tiba Ayumi dan Naura muncul dihadapan Sasha.

"Tadi pagi gue kesiangan loh hampir aja terlambat." Sambung Ayumi duduk.

"Dasar kebo makanya jangan suka begadang." Hardik Sarah.

Sasha tersenyum kecil mendengar celotehan mereka dan segara menghubungi kakaknya.

Satu jam kemudian. Siswa siswi diperbolehkan jalan jalan menikmati perkebunan teh.

Sungguh indah alam ciptaan Tuhan. Daerahnya berbukit bukit hijau dan berterasering dengan tanahnya yang subur. Ditambah dengan kicauan burung yang merdu.

Sasha cs asyik berjalan menikmati perkebunan. Tanpa sengaja Sasha melihat Agnes menyendiri. Sasha berniat untuk menyapa Agnes.

"Hai Agnes. Apa kabar?." Sapa Sasha ramah.

"Loe lagi, ngapain loe deketin gue." Sinis Agnes.

"Kenapa loe benci sama gue?." Tanya Sasha.

"Udah gak usah sok baik sama gue, gara gara loe gue sakit hati." Jelas Agnes mendorong Sasha dengan kuat.

Sasha tersungkur di tanah sehingga pakaian dan rambutnya menjadi kotor dan banyak mengundang perhatian orang orang yang ada di sekitarnya.

Setelah melihat kejadian itu Dylan berlari dan meraih jari jemari Sasha yang lentik, membantu Sasha berdiri.

Sedari tadi Dylan terus membuntuti Sasha secara diam diam.

"Apa apaan sih Nes?. Apa salah Sasha sama loe." Seru Dylan marah melihat perbuatan Agnes.

"Bela aja terus gue juga benci sama loe!. Sejak ada dia loe berubah." Kesal Agnes.

"Loe yang berubah sejak loe punya genk loe jadi kasar. Mana Agnes yang gue kenal dulu." Ucap Dylan.

"Kenapa sih loe perhatian banget sama dia. Sampai loe gak ada waktu buat gue. Loe sukakan sama dia!." Bentak Agnes menunjuk Sasha.

"Iya gue suka sama dia. Puas loe." Ucap Dylan menggenggam tangan Sasha.

Seketika Sasha mematung dan membisu di tempat.

Kata kata Dylan terdengar pada semua orang yang berada di dekat mereka. Agnes berlari dengan amarah dan perasaan yang sedih.

EPISODE SELANJUTNYA☕☕

SASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang