18

127 7 0
                                    

   Tanpa sepatah kata mereka menuju ke suatu tempat. Mereka pun sampai di tempat tujuan. Sasha terkejut dengan apa yang dilihatnya. Rumah dengan bangunan lama dan berhalaman luas.

  "Kok kita ke sini Kak." Tanya Sasha bingung.

  "Iya, yuk kita masuk aja." Ajak Dylan menggandeng tangan Sasha.

  "Kak... Kakak. Hore Kak Dylan datang!."

  Terdengar keriuhan suara anak anak berlarian menghampiri dan memeluk Dylan. Seketika suasana di rumah itu ramai dengan anak anak yang berkumpul.

  "Halo adik adikku semuanya. Kakak kangen sama kalian semua." Dylan mengusap rambut mereka.

  "Siapa itu kak?. Pacar kakak cantik loh." Tanya seorang anak perempuan dengan rambut kepangnya menunjuk kearah Sasha.

  "Oh itu teman kakak, Kak Sasha." Ujar Dylan malu malu.

  Sasha pun tersipu malu dan menyalami anak anak satu persatu.

  "Apa kabar Dylan?. Sudah lama gak main kesini." Sapa seorang wanita paruh baya, berbadan gemuk dengan rambutnya yang digelung.

  "Halo Bunda, iya maaf nih baru sempat kesini." Dylan menyalami wanita itu.

  "Bunda, ini Sasha." Dylan memperkenalkan Sasha.

  "Halo, bun." Sapa Sasha menyalami tangan Bunda Yuli.

  "Nak Sasha, satu sekolah sama Dylan ya."

  "Iya, bun."

  "Kok tumben Dylan bawa teman cewek kesini?." Tanya Bunda Yuli tersenyum.

  Dylan hanya tersenyum senyum.

  Mereka mengajak anak anak bermain dan belajar bersama.

  Hari pun menjelang petang, Dylan dan Sasha berpamitan pulang.

  "Kak Dylan, kak Sasha besok datang kesini lagi ya." Kata anak anak melambaikan tangannya.

  Dylan dan Sasha tersenyum kepada anak anak lalu pergi melajukan motornya.

                          .........

  "Kak, gue minta penjelasan tentang semua ini." Tanya Sasha turun dari motor.

  Mereka berhenti di taman yang tidak jauh dari panti asuhan.

  "Sorry Sha, gue gak kasih tau loe sebelumnya." Kata Dylan memarkir motornya.

  Dylan pun menceritakan bahwa dia adalah salah satu anak Panti Asuhan Kasih Ibu yang dikelola Bunda Yuli. Pada umur 10 tahun Dylan diadopsi oleh keluarga dari Australia.

  Sasha mendengarkan cerita Dylan dengan serius. Sasha merasa simpati kepada Dylan yang ternyata orangnya penyayang dan perhatian kepada anak anak.

  Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan pulang setelah mereka minum es dawet.

  Setiba di rumah Sasha buru buru mandi takut ketahuan kakak pulang malam.

                        .........

  Tak berapa lama kakak pulang. Kakak terlihat lelah dan letih.

  "Halo dek, kok belum tidur?." Tanya kakak sambil melihat jam dinding menunjukkan pukul 22.00 WIB.

  "Iya kak nih gue baru mau tidur. Selamat malam kak." Ucap Sasha masuk ke kamar dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

  Matanya terpejam namun terlihat senyuman dibibirnya.

                         .........

  Beberapa hari ini Sasha dan Dylan sering bersama, mereka menjadi lebih dekat. Hal ini membuat Sasha tidak bersama dengan teman temannya lagi.

  Sasha bertemu dengan Sarah dan Feby di gerbang sekolah tapi tak seperti biasanya mereka acuh tak acuh.

  "Hai Sar, hai Feb." Sapa Sasha menghampiri mereka.

  Tapi mereka berlalu tanpa menoleh ke Sasha. Sasha bingung melihat tingkah mereka dan berlari mengejar mereka.

  "Hai guys, kalian kenapa?." Tanya Sasha mencegat mereka di depan kelas.

  "Sha ternyata loe, jeruk makan jeruk." Ketus Sarah.

      EPISODE SELANJUTNYA🍊🍊🍊

SASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang