Hari ini dokter sudah memperbolehkan kakak pulang setelah selama dua hari bed rest di rumah sakit. Sasha bersyukur kondisi kakak sekarang telah pulih dan besok kakak sudah diperbolehkan kembali bekerja.
Ayumi, Sarah, Feby, Naura dan juga Beno menemani Sasha menjemput kakak di rumah sakit.
.......
Sebulan telah berlalu, kesedihan Sasha perlahan lahan berkurang dengan kembali beraktivitas di sekolah. Kesibukan bersama sahabat sahabatnya membuat Sasha tidak begitu memikirkan Dylan walaupun sebenarnya jauh dilubuk hatinya yang paling dalam hanya Dylan yang selalu mengganjal dibenaknya.
Saat kita mengenal dan dekat dengan seseorang terkadang baru kita sadari betapa berartinya seseorang itu setelah dia jauh dan pergi meninggalkan kita.
Hari hari Sasha lalui seperti biasanya walau dia merasakan ada sesuatu yang hampa dijiwanya.
Kini harus aku lewati
Sepi hariku
Tanpa dirimu lagiBiarkan kini ku berdiri
Melawan waktu
Tuk melupakanmu
Walau pedih hati
Namun aku bertahanTerdengar alunan musik lagu Glenn Fredly di DVD player yang sedang kakak putar.
"Hmm... Kak Dylan." Gumam Sasha.
Sasha jadi teringat kebersamaannya dengan Dylan saat pergi ke sekolah berboncengan, makan sate di kaki lima, minum es dawet di pinggir jalan, makan jagung bakar romantis dan bermain dengan anak anak di panti asuhan.
Pertemuannya yang sangat singkat dengan Dylan sangat begitu berarti dan melekat dihatinya. Bagi Sasha yang selama ini belum pernah dialaminya karena sikap kakak yang overproktektif terhadapnya.
Apakah Dylan cinta pertamanya?
Akankah Tuhan mempertemukan mereka kembali?
Baca kelanjutannya di SASHA 2💖
KAMU SEDANG MEMBACA
SASHA
Teen FictionAku Sasha, umurku 15 tahun. Aku tinggal jauh dari orang tuaku dan sekarang aku tinggal bersama kakakku yang overprotektif dan cerewet tapi kami saling menyayangi. Kehidupan Sasha semanis ice cream tapi tidak juga sepahit kopi. Adakah cinta yang aka...