10

158 11 0
                                    

  "Yum, Naura kemana?. Beberapa hari ini gak kelihatan di sekolah." Tanya Sasha.

  "Gue gak tau, Sha. Gue telepon gak diangkat, di wa gak dibalas. Gue juga udah ke rumahnya kata si mbok dia sering mengurung diri di kamar." Jelas Ayumi.

  "Kenapa loe baru bilang sekarang." Geram Sasha kesal.

  "Loekan teman sekelasnya. Masa gak tau." Ucap Feby.

  "Habis kita sibuk ngurusin masalah loh, Sha." Ungkap Ayumi.

  "Dasar telolet." Hardik Sarah.

  "Kalau gitu sepulang sekolah nanti kita kerumah Naura." Kata Sasha.

  "Ok." Kompak mereka.

                            .........

   Setibanya dirumah Naura. Ayumi menekan bel pagar rumah Naura. Rumah Naura besar dan megah berlantai 2 bercat orange dengan pagar besinya yang tinggi.

  "Besar dan mewah rumah Naura. Ternyata tajir juga Naura ya." Kagum Feby.

  "Padahal dia di sekolah sederhana dan gak sombong lagi." Ujar Sarah.

  Si mbok pun keluar dan membuka pagar.

  "Eh neng Ayumi." Sapa mbok.

  Mbok Sumi adalah seorang ibu yang sudah 10 tahun bekerja di rumah Naura sehingga dia sudah dianggap sebagai keluarga Naura.

  "Mbok, Naura ada?." Tanya Ayumi.

  "Seperti biasa neng Naura mengurung diri di kamar. Gak mau ketemu siapa siapa." Jelas mbok.

  "Monggo monggo masuk. Mbok antar ke kamarnya neng Naura." Kata mbok.

  "Makasih, mbok." Ujar Feby.

  "Kok rumahnya sepi. Mana bokap dan nyokap Naura?." Tanya Sasha.

  "Sssssst.....Mereka itu orang tua yang sibuk. Jarang dirumah." Bisik Ayumi.

  "Ooooh." Kompak mereka.

   Mereka pun masuk kerumah Naura yang mewah dengan barang barang yang elite.

  "Wah ini istana nih." Decak Feby mengamati isi rumah Naura.

  Setiba di depan kamar Naura di lantai 2. Ayumi mengetuk pintu sambil memanggil Naura.

  "Ra!Naura!. Ini gue sama teman teman, bukain pintu dong." Teriak Ayumi.

   Lama mereka memanggil Naura berkali kali tetapi tidak ada sahutan dari dalam kamar. Sasha merasakan firasat yang buruk.

  "Kok perasaan gue gak enak ya. Yum tanya sama si mbok." Cemas Sasha.

  Ayumi mencari si mbok dan menanyakan keadaan Naura.

  "Neng Naura dari tadi pagi gak keluar dari kamar." Jelas si mbok.

  "Mbok ada kunci cadangannya?. Bisa tolong bukain gak?." Pinta Sasha.

  "Ada neng." Ujar si mbok langsung membukakan pintu.

   Mereka terkejut melihat Naura dalam keadaan terbujur kaku di tempat tidurnya dengan mulut berbusa.

  "Naura!." Histeris mereka berempat.

    EPISODE SELANJUTNYA😱😱

SASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang