23

131 9 1
                                    

  Dalam pelukan Dylan Sasha merasakan hela nafas mereka berdua. Mata Sasha terpejam tidak berani menatap Dylan, terdiam membisu dan pipinya memerah menahan malu.

  Dag dig dug

  Detak jantung Sasha berdegup kencang. Badannya terasa gemetar, perasaannya kacau balau dan bergelora bagaikan deru ombak yang bergemuruh.

  "Aduh kakiku sakit." Seru Sasha memecahkan suasana diantara mereka berdua.

  "Kenapa loe Sha?. Mana yang sakit?." Panik Dylan.

  Sasha duduk menjulurkan kedua kakinya.

  "Aduh kak kayaknya kaki gue keseleo nih." Ucap Sasha memegang mata kaki sebelah kiri.

  "Udah tenang jangan banyak gerak. Tapi kenapa baju loe basah." Kata Dylan sambil memeriksa kaki Sasha.

  "Gak apa apa kak." Ringis Sasha kesakitan.

  "Yuk gue antar loe pulang." Ajak Dylan sambil memapah Sasha menaiki motornya.

  Selama di perjalanan tangan Dylan memegang tangan Sasha. Sasha senang walau merasa kesakitan.

  Tak lama kemudian mereka sampai di rumah Sasha. Kakak melihat Sasha berjalan tertatih tatih bersama seorang cowok.

  "Kenapa sayang?. Apa yang terjadi pada mu dek?. Dan siapa cowok ini?." Cerocos kakak menghampiri mereka.

  "Kaki Sasha keseleo karena tadi jatuh kak." Jelas Dylan.

  "Kok bisa. Kamu siapa?." Tanya kakak menatap tajam cowok itu.

  "Halo kak saya Dylan." Ujar Dylan memperkenalkan diri kepada kakak.

  "Oh. Makasih ya Dylan udah antar Sasha pulang." Kata kakak membawa Sasha masuk dan meninggalkan Dylan yang masih berdiri mematung.

  Entah kenapa Dylan merasa ada sesuatu yang mengganjal di benaknya.

  Sasha merebahkan diri di sofa. Kakak segera memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Sasha.

                        ..........

  Sudah dua hari ini Sasha tidak masuk ke sekolah karena kakinya sakit. Banyak teman temannya datang menjenguknya.

  "Halo Sha, gimana keadaan loe?." Tanya Sarah.

  "Kita kangen sama loe. Oh iya Pak Rizal kirim salam." Ujar Feby.

  "Apa lagi gue Sha." Celetuk Beno memberi buket bunga pada Sasha.

  "Cepat sembuh ya." Kata Naura.

  "Gak ada loe di sekolah gak enak Sha. Garing banget." Cerewet Ayumi.

  "Makasih semuanya, kaki gue udah baikan." Girang Sasha akan kehadiran teman temannya.

  "Ih biasanya setiap hari menelpon tapi sekarang gak datang jenguk gue." Gerutu Sasha.

  Entah kenapa Sasha ingat selalu dengan Dylan dan menanti kehadirannya.

    EPISODE SELANJUTNYA😬😬😬

SASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang