SASHA

20

  Di kantin sekolah Sasha cs berkumpul seperti biasa. Mereka asyik merundingkan sesuatu.

  "Jadi kapan kita pergi ke panti asuhan lagi?." Tanya Naura kegirangan.

  "Wah semangat sekali loe Ra." Sahut Sasha.

  "Yoi guys Naura sudah mengemas baju baju dan mainannya yang akan disumbangkan." Celetuk Ayumi.

  "Gue juga mau kasih makanan buatan ibu gue." Ucap Feby.

  "Gue juga udah siapkan buku buku cerita untuk anak anak." Ucap Sarah.

  "Wah gue salut sama kalian semua guys." Kata Sasha terharu.

  "Gue juga gak mau ketinggalan. Gue banyak alat tulis di rumah untuk anak anak di panti asuhan. Pokoknya nanti pulang sekolah kita bawa barang itu semua." Kata Ayumi.

  "Ok." Kompak mereka berlima.

                          .......

  Di parkiran sekolah mereka naik mobil Naura menuju ke panti asuhan. Tiba tiba Dylan datang dengan motornya.

  "Sha!!." Panggil Dylan menghentikan motornya di samping mobil Naura.

  Sasha membuka kaca mobilnya.

  "Kalian mau kemana?. Loe gak ikut gue, Sha?." Tatap Dylan ke arah Sasha.

  "Maaf kak, gue gak bisa pergi sama kakak. Kita ketemu aja di panti asuhan ya." Sahut Sasha menutup kembali kaca mobil.

  Mobil Naura meninggalkan sekolah.

  "Ada apa dengan Sasha?. Hari ini dia tidak seperti biasanya." Gumam Dylan.

                          ........

  Esok harinya Dylan menunggu Sasha di depan rumah.

  "Pagi, Sha." Sapa Dylan.

  "Pagi, kak." Balas Sasha.

  "Tadi malam gue telepon gak dijawab." Ucap Dylan.

  Tadi malam Sasha mendapat panggilan tak terjawab dari Dylan sebanyak dua puluh kali.

  "Maaf kak ketiduran." Bohong Sasha pura pura mengaruk tengkuknya.

  "Bareng ke sekolah yuk." Ajak Dylan mendekati Sasha.

  Sasha menjadi salah tingkah saat Dylan di dekatnya.

  "Gue naik angkot aja. Itu angkotnya udah datang. Pergi dulu ya kak." Pamit Sasha mengejar angkot.

  "Tunggu, Sha."

  Dylan menatap kepergian Sasha dengan penuh tanda tanya. Dylan merasa Sasha menghindarinya.

                          .........

  Hari berganti hari tak terasa siswa siswi akan melaksanakan UAS. Sasha dan teman teman sibuk mempersiapkan diri dengan belajar.

  Wherever you go
  Whatever you do
  I will be right here waiting for you

  Terdengar suara deringan hp di atas meja belajar Sasha.

  "Sha, hpnya bunyi tuh." Ujar kakak.

  Sasha melihat nama panggilan Dylan di hpnya dan Sasha mereject panggilan tersebut.

  "Maaf kak, gue gak bermaksud menjauhi kakak tapi mungkin ini yang terbaik bagi kita."

  Sasha takut persahabatannya dengan Dylan berubah menjadi perasaan yang lain.

  Sebulan sudah Sasha berusaha menjaga jarak dan selalu menghindar kalau bertemu dengan Dylan, setiap hari hampir sepuluh kali Dylan menelponnya tapi Sasha tidak pernah menanggapinya. Sasha tidak mau hal ini meretakkan persahabatan dengan teman temannya.

  "Assalamualaikum." Salam seseorang sambil mengetuk pintu.

  Kakak membukakan pintu, dia melihat seorang cowok tinggi tersenyum manis memakai kaos oblong dan bercelana jeans yang terlihat cool.

  "Cari siapa ya?." Tanya kakak.

  "Selamat malam kak, Sashanya ada."  Kata cowok itu.

  "Kamu siapa?. Ada perlu apa?." Cerewet kakak.

  "Saya temannya Sasha" Jawab cowok itu.

  Kakak membeo. "Teman?"

  Kakak beraksi seperti kanjeng mami menginterogasi cowok dihadapannya. Mata tajam kakak memperhatikan gerak geriknya.

  "Teman satu kelas. Teman satu sekolah atau jangan jangan teman tapi mesra" selidik kakak.

  "Wadaw gue jawab apa nih. Teman satu kelas iya, teman satu sekolah iya apalagi teman tapi mesra ok banget." Batin Beno berpikir.

  Dengan kepolosan dan wajah tak berdosa Beno menjawab pertanyaan kakak dengan senang hati.

  "Baiklah kakak panggil Sasha dulu." Kakak mempersilahkan cowok itu masuk.

  Tok!!! Tok!!!!

  Terdengar suara ketokan pintu kamar Sasha dari luar.

  "Ada apa kak?." Tanya Sasha.

  "Sha, temanmu datang." Ujar kakak masuk ke kamar Sasha.

  "Teman." Ulang Sasha.

  Sasha beranjak ke ruang tamu dan terkejut melihat siapa yang datang.

          EPISODE SELANJUTNYA😲😲