27

121 8 1
                                    

  Awww.... Sakit!!

  Sasha mencubit pipinya sendiri untuk memastikan kalau dia tidak sedang bermimpi.

  Sasha seakan tak percaya mendengar ucapan Dylan bahwa dia menyukainya.

  "Masa sih kak Dylan naksir gue." Gumam Sasha pada diri sendiri.

  "Jangan keGRan loe Sha mungkin kak Dylan hanya bersandiwara di depan Agnes." Batin Sasha.

  Begitu banyak pertanyaan pertanyaan pada dirinya sendiri.

  "Sasha tunggu Sha!!." Panggil Dylan menghampiri Sasha.

  "Loe marah ya Sha?." Tatap Dylan lekat lekat.

  Entah kenapa Sasha merasa badannya menjadi panas dingin dan gemeteran. Sasha tidak berani membalas tatapan Dylan yang membuat darahnya berdesir.

  "Sorry Sha gue lancang, loe gak kenapa napa kan?." Ucap Dylan pura pura tidak menyadari kejadian tadi.

  Tangan Dylan mengusap wajah Sasha yang kotor tanpa ada persetujuan dari Sasha. Sentuhan itu Sasha rasakan bagaikan sengatan listrik di sekujur tubuhnya.

  "Gue gak apa apa kok kak." Ucap Sasha tanpa memandang Dylan. Rambut Sasha yang tergerai beterbangan terhembus oleh semilir angin yang membuat mata Dylan terhipnotis.

  Saking senangnya Sasha hanya menurut pada Dylan. Karena kegengsiannya Sasha memendam rasa keingintahuannya.

  "Yaudah yuk kita kembali ke kelompok." Ajak Dylan menarik tangan Sasha.

                             ........

  Beno berjalan sendiri dengan lunglai dan raut wajah yang terlihat lesu tak bersemangat.

  Tadi Beno juga melihat kejadian yang terjadi antara Sasha, Agnes dan Dylan.

  "Uh sebel deh." Kesal Beno sambil mengacak acak rambutnya.

  "Walau kita bersahabat sebenarnya gue masih suka sama loe Sha, gue menunggu loe buka hati buat gue. Kenapa harus ada kak Dylan diantara kita. Kenapa Dylan merebut pujaan hati gue." Gerutu Beno pada dirinya sendiri.

  Baru kali ini Beno merasakan kesal, kecewa, marah, dan sedih yang menjadi satu dihatinya.

  Untuk melampiaskan kekesalannya Beno melempar batu ke sembarangan arah.

  PLAKK!!!

  Tanpa sengaja batu yang dilempar Beno mengenai sesuatu di pepohonan. Apakah itu?.

                          ........

  Hari pun beranjak siang siswa siswi berkumpul di parkiran. Guru pembimbing dan ketua kelompok membagikan nasi kotak beserta snack.

  "Nikmatnya makan di alam terbuka dengan angin sepoi sepoi." Ucap Feby dengan lahapnya.

  "Oh iya Sha apa benar ya kak Dylan suka sama loe. Kami tadi dengar semuanya kok." Tanya Sarah.

  "Itu masalahnya gue gak enak sama Ayumi. Oh iya Ayumi mana." Ujar Sasha.

  "Dia pergi ke toilet dia sedih loh Sha." Jelas Naura.

  "Yaudah gue susul Ayumi dulu." Sasha bergegas mencari Ayumi di toilet.

                     .........

  Di toilet Ayumi membasuh muka dan matanya yang sembab karena habis menangis. Pupus sudah harapannya akan kak Dylan.

  "Huuu... Kak Dylan....." Rengek Ayumi, broken heart.

  Tiba tiba terdengar sesuatu di pintu toilet.

  "Huh siapa sih?. Ganggu orang sedih aja." Sebal Ayumi memeriksa.

  HAAA.....!!!!!!HANTU...!!!!

     EPISODE SELANJUTNYA👻👻👻



SASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang