WYLM-2

10.4K 359 2
                                    

Dion


Alarm dari ponsel membangunkanku tepat pukul 05.00 pagi, waktu dimana biasanya aku bangun. Bunyi retakan tulang terdengar ketika aku menggerakan tangan ke atas, duh definisi kenikmatan kalau ini. Suasana kamar masih sepi dan dia wanita disampingku masih tertidur pulas. Mungkin dia juga kecapekan seperti yang aku rasakan. Aku meraih ponsel di atas nakas dan membuka pesan, ternyata ada banyak pesan yang masuk mayoritas dari teman dan kolega yang memberikan ucapan atas pernikahan kami. Ada banyak kalimat seperti 'semoga langgeng ya', 'semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah, warrohmah', dan 'semoga cepat diberi anak yang lucu'. Entah kenapa hati ini mencelos membacanya. Ah andai saja mereka tahu apa yang sebenarnya, andai saja aku memang sebahagia seperti yang mereka duga.

Namun ada satu pesan yang kini menjadi perhatianku. Pesan dari papa.

Papa: nanti sarapan bareng di bawah. Ajak isterimu

Oh jadi papa juga menginap di hotel ini? Rasanya akan ada sesuatu yang tidak menyenangkan jika papa mengundang kami sarapan bersama.


Gita

Sayup-sayup terdengar suara dari kamar mandi ketika aku terbangun dari tidur. Ternyata kak Dion sudah bangun duluan bukankah harusnya aku yang bangun duluan? Baiklah sepertinya tidak apa-apa untuk pertama kali, semoga kak Dion tidak ilfeel denganku ya.

Semalam aku tertidur sangat pulas sampai rasanya tidak ada mimpi yang datang. Badanku remuk sekali rasanya, pasti menyenangkan jika bisa massage sebentar. Semalam kak dion tidak menyentuhku, sepertinya kami berdua sama-sama kelelahan.

Belum ada interaksi yang berarti diantara kami berdua meskipun hari ini tepat satu hari setelah kami dinyatakan sebagai suami istri yang sah secara agama dan hukum. Ibu bilang bahwa nanti kami akan memiliki cinta seperti halnya pasangan lain, jadi aku hanya harus bersabar dengan keadaan ini.

"Kak Dion, mau kemana kita hari ini?" tanyaku padanya saat Kak dion baru keluar dari kamar mandi

"nggak tau", jawabnya singkat.

"reservasi hotelnya sampe kapan mas?"

"emangnya aku tahu!", kini nada bicaranya meninggi, ada apa ini? Apa aku salah menanyakan hal itu pada Kak Dion? Aku jadi ciut, tidak berani lagi bicara dengannya.

"siap-siap sana, papa ajak kita sarapan bareng",

"iya kak, aku mandi dulu", aku mengangguk pelan dan berjalan ke kamar mandi. Entah mengapa ketidakmampuanku hanya untuk mencairkan suasana dengan Kak Dion terasa cukup menyakitkan. Ah, kenapa pula aku tidak bisa seperti orang lain yang bisa dengan mudahnya berbicara sesuka hati. Tapi aku harus optimis untuk bisa membuat Kak Dion setidaknya untuk sedikit memperhatikanku dan hubungan kami. Karena hanya dengan itulah aku bisa mendapatkan kebahagiaanku bukan?

Jam tujuh tepat kami ke area restaurant hotel, mencari keberadaan papa yang ternyata sudah ada di sana. Perutku yang sedari tadi sudah lapar kegirangan melihat aneka menu sarapan yang sangat menggiurkan. Nasi uduk menjadi pilihanku kali ini karena harumnya menggugah selera.

"ini", papa menyodorkan sebuah amplop kepada kak Dion yang sedang menyesap kopi hitamnya.

"apa ini pa?",

"tiket honeymoon buat kalian", jawab papa sambil tersenyum dan melirik ke arahku. Hampir saja aku tersedak karena jujur sebelumnya tidak ada rencana honeymoon sama sekali.

"honeymoon? Maldives?", Kak Dion membaca sebuah brosur yang ada di dalam amplop tadi. Maldives? Duh itu sih destinasi honeymoon yang kata orang hukumnya semi wajib.

"iya banyak kolegaku menyarankan untuk kalian honeymoon di sana, kalian siap-siap saja, nanti siang pesawatnya berangkat", jawab papa enteng

"tapi pa, ini mendadak",

"jangan menolak Dion, ini hadiah dari papa untuk kalian. Semoga ini bisa membuat kalian lebih bahagia"

"makasih ya pa", aku yang sedari tadi menyimak akhirnya memberanikan diri untuk bicara, aku berterima kasih pada papa yang sudah mau memperhatikan kami. Entah mengapa ada desiran halus di dada ketika aku menemukan seseorang yang masih dapat memperhatikanku. Pernikahan ini tidaklah seburuk yang aku kira.


WILL YOU LEAVE ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang