WYLM-26

5.6K 273 11
                                    

Dion

Dengan wajah yang sayu, akhirnya Ayah dan Ibunya Gita setuju untuk pulang terlebih dahulu setelah selama tiga hari ini tidak ada perkembangan yang berarti pada Gita. Mereka menginap di sebuah hotel dekat rumah sakit dan hampir setiap jam menengok anaknya.

Namun itu tidak berjalan dengan mulus karena Gita masih histeris ketika melihat kami. Dia selalu berusaha berontak jika melihat kami. Terakhir, Gita sampai membanting piring makannya.

Meskipun tadinya Ayah dan Ibu enggan untuk meninggalkan Gita tapi aku berusaha meyakinkan bahwa ini untuk kesehatan Gita sendiri. Dan aku juga berjanji akan mengabari mereka jika kondisinya sudah membaik.

Aku sendiri hanya berani membelai rambutnya ketika dia tidur seperti ini. Tubuhnya kian kurus dan wajahnya pucat. Beruntung dokter memberikan obat penenang juga jadi aku lebih leluasa saat menyentuhnya ketika tidur. Ya, hanya ketika dia tidur, kalau tidak maka aku hanya bisa mengintip dari jendela pintu supaya dia tidak histeris.

"Pak Dion. Ini Dokter Vera, beliau dokter kejiwaan. Kemarin saya sudah meminta Dokter Vera untuk membantu saya untuk mengobati Ibu Gita", aku menyalami Dokter Vera dan Dokter Fendy, dokter kandungan yang menangani Gita.

"Terima kasih dok, sudah membantu saya", Ucapku pada Dokter Vera

"Jadi, dari kemarin kami sudah berusaha untuk mengobservasi kondisi istri Anda. Kemungkinan besar istri Anda mengalami shock dan trauma yang cukup berat", Dokter Vera mulai menjelaskan

"Apa itu karena dia keguguran? Makanya istri saya jadi trauma?"

"Mmm,, saya curiganya sih tidak demikian. Mungkin justru sebaliknya"

"Maksud dokter?"

"Ya, karena shock dan trauma itulah yang membuat istri Anda keguguran"

Aku menganggukan kepala, mungkin yang dikatakan oleh dokter adalah benar. Selama ini dia stres namun tidak pernah menyampaikannya

"Istri saya mungkin memang kelelahan dan stres kemarin"

"Iya, selain itu dilihat dari respon yang diberikan kemungkinan besar istri Anda juga trauma dengan orang lain"

Kalau Gita trauma melihatku mungkin aku bisa memakluminya tapi.... "Tapi kenapa dia juga histeris kalau melihat orang tuanya? Maksudku nggak mungkin kan dia trauma sama orang tuanya?"

"Ah Pak Dion, sepertinya Anda harus mengenal istri Anda lebih dalam"

Deg. Shit! Aku memang tidak mengenalnya.

"Pak Dion, kami akan memantau kondisi Ibu Gita. Kita tunggu dulu sampai kondisi fisiknya membaik selanjutnya nanti setelah fisiknya baik baru Dokter Vera akan mencoba mengobservasi lebih lanjut",

"Terima kasih dok",

Aku tertegun mendapati kenyataan bahwa aku tidak mengenalnya, sama sekali. Sungguh, apa yang sudah terjadi denganmu Gita?

***

Wanita di depanku masih sesenggukan dengan linangan air mata yang sedari tadi tidak berhenti keluar. Kekasih yang duduk di sampingnya terus mencoba menenangkan dengan memberikan dada bidangnya untuk bersandar. Pemandangan macam apa ini?

"it was my fault" Sonya, yang ku tahu adalah teman dekat Gita mulai bicara sejak dari tadi belum bisa mengutarakan apa pun setelah melihat kondisi Gita.

"Kamu tahu? Sebenarnya dulu dia juga nggak mau dengan perjodohan itu"

"Serius?"

"Iya, waktu itu dia curhat sama aku terus dia ... Dia nggak pengen dijodohin dengan orang yang nggak dia kenal", Sonya kembali menyeka air mata dan ingusnya yang mulai menetes.

"But you know what? Siapa yang akhirnya meyakinkan dia supaya mau nikah?"

Aku diam karena tidak tahu jawabannya tapi aku masih mencoba fokus pada apa yang tengah dibicarakannya.

"Aku! Aku yang nyuruh dia supaya nerima perjodohan itu! Aku! Aku yang salah,, hiks"

"Udah yang. Itu bukan salah kamu, ini udah takdirnya seperti ini. Kamu jangan nyalahin diri kamu terus",

"Kalau aja aku nggak yakinin dia buat nikah sama kamu dan bilang kalau dia pasti bahagia sama kamu, ini semua nggak akan terjadi. Seenggaknya Gita nggak akan sesakit ini"

Mendapati fakta baru ini jelas membuatku terkejut. Bagaimana tidak, selama ini aku mengira bahwa Gita begitu senangnya bisa bersanding denganku menjadi seorang istri. Aku yang selama ini menuduhnya hanya menginginkan harta dan bisa kaya tanpa harus bekerja. Tapi apa? Dia bahkan juga tidak menginginkan pernikahan ini. Dia juga tersiksa dengan semua ini dan aku justru mengabaikannya?

"Maaf. Maaf karena sudah membuat Gita sakit" ya, hanya permintaan maaf yang bisa ku berikan pada orang-orang yang menyayanginya.

Setelah itu kami berbicara panjang lebar mengenai Gita dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi padanya. Saat itulah aku baru mengetahui banyak hal tentang kehidupan Gita.

Sonya bercerita bahwa Gita pernah bertemu dengan mantan kekasihnya yang sudah selingkuh dengan mantan sahabatnya dahulu. Yang setelah ku runut sepertinya ketika Gita bertemu dengan Edo.

"Tadi dia kaya ketakutan dan buru-buru. Makanya aku inisiatif buat nganterin pulang takutnya ada yang ngusilin"

Suara Edo yang masih terekam di otakku semakin meyakinkan bahwa itu moment ketika Gita melihat mereka. Itulah sebabnya dia tertidur dengan mata yang sembab. Mungkin itu juga yang akhirnya membuatnya trauma.

Namun sebuah fakta yang baru saja ku dengar dari Sonya sungguh di luar dugaan. Dan sekarang aku tahu kenapa dia histeris dan ketakutan saat melihat kedua orang tuanya.

Terlambat. Sudah terlambat aku menolongnya. Sialan!

Tapi aku belum benar-benar terlambat kan? 

***

Hai Gaes mau infoin nih kalo aku ada cerita baru judulnya "MARRIAGE WITH BENEFIT", jadi ceritanya ini agak bertolak belakang dengan WILL YOU LEAVE ME yang sedih. Aku buat cerita ini karena kepikiran kayaknya aku butuh sesuatu yang baru dan jujur aja buat nulis ceritanya Gita tuh aku butuh mood yang bagus banget dan harus melakukan beberapa ritual dulu kaya dengerin lagu-lagu sedih, nonton drama sedih dsb. supaya aku bisa masuk ke dalam ceritanya Gita.

Nah, kalo kebetulan aku lagi nggak mood buat sedih-sedihan, aku nulis nih cerita yang baru ini. Ini agak easy going buat dibaca dan karena pemeran utamanya adalah anak SMA jadi konfliknya juga nggak terlalu berat. 

So, baca ya siapa tahu cocok sama ceritanya

Oh ya aku juga ada cerita satu lagi sebenernya yaitu "COME HERE" tapi aku belum bisa update lagi soalnya pengen rampungin Gita dulu sebelum greget akunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh ya aku juga ada cerita satu lagi sebenernya yaitu "COME HERE" tapi aku belum bisa update lagi soalnya pengen rampungin Gita dulu sebelum greget akunya.

WILL YOU LEAVE ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang