kesembilan orang tersebut terdiam melihat sesosok gadis cantik di depannya itu. Gadis yang di tatap tersebut hanya tersenyum sumringah tanpa tau apa yang terjadi.
"seharusnya kau sudah mati..." tanpa sadar kalimat itu keluar dari mulut Bangchan.
"ap...
"Ingat, mulut bisa berdusta. Sesuatu yang diucapkan terkadang berbeda dengan apa yang dirasakan."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"aku tak merindukan mereka." Balas Rena.
Mereka hening sebentar, setelah itu Minho menepuk pundaknya. "Ada apa?"
Rena menepis tangannya lembut, "tak apa. Aku hanya.. belum siap untuk bertemu mereka."
Keadaan berubah menjadi canggung, setelah itu Hyunjin berdiri dari tempat duduknya, "Rena apa kau ingin tidur? Kamar untukmu sudah kami putuskan. Chan Hyung dan Minho Hyung akan tidur di sofa."
Mendengar itu Rena sedikit terkejut, "tak usah tak usah. Lebih baik aku saja yang tidur di sofa. Satu kamar berisikan banyak orang kan? Jika.. aku dikamar itu terlalu besar untukku seorang." Tolaknya cepat.
"Rena," Chan berjalan mendekatinya. "Tak apa, tak baik seorang wanita tidur diluar," lanjutnya.
"Maaf.. aku merepotkan." Balas Rena tanpa mau menatap wajah Chan.
"Kami tak merasa kerepotan." Timpal Minho dari belakang.
"Terimakasih," ucapnya.
Setelah itu Jisung mengantar Rena ke kamar yang sudah dibersihkan dan disiapkan untuk Rena.
"Aku tinggal ya, hati hati Noona." Ucapnya sedikit meledek.
"Tak usah memanggil ku Noona, aku tak menyukainya." Balasnya dengan senyuman dan pukulan kecil.
"Baiklah Noona." Ledeknya sembari pergi, Rena hanya menggelengkan kepalanya dan masuk kedalam kamar.
Di dalam kamar ia tak langsung ke kasur melainkan meringkuk sendirian di pojokkan.
Dia menghela nafasnya pelan sembari memijat keningnya, "huft."
•••
Panas Felix tak kunjung turun, akhirnya para member memutuskan agar ia beristirahat dulu seharian. Karena jadwal tidak ada yang menuntut untuk mereka perfomance jadi manajer mengizinkannya agar istirahat dirumah.
"Aku yang akan menjaganya!" Seru Rena kepada mereka.
"Baiklah Rena, kami serahkan Felix padamu." Balas Jisung padanya.
"Oke!" Mereka pergi ke tempat pemotretan.
Rena segera mengunci pintu dan mengunjungi kamar Felix. "Felix, apa kau baik baik saja?" Tetapi keadaan Felix tak begitu baik. Tubuhnya bergetar menahan sakit, melihat Felix seperti itu Rena segera menghampirinya dan menaruh tangannya di kening Felix.
"Kau sangat panas!" Pekiknya yang langsung pergi mencari air kompresan.
Segera setelah itu Rena menyiapkan kompresan dan menaruhnya di kening Felix.
"Te..rimakasih.." ucap Felix,
"Ucapan terimakasih darimu untukku hanyalah kau harus sembuh." Balasnya lesu.