”Jika kau menggunakan mulut dan tanganmu hanya untuk menjatuhkan orang lain, lebih baik kau tidak pernah memilikinya.”
Mereka sampai di dorm, terlihat Changbin yang sedang berada di samping Rena.
"Hyung, apakah dia sudah mendingan?" Tanya Jeongin.
"Iya sudah," Jelas Changbin.
Mereka mengangguk, mungkin karena mendengar suara mereka Rena langsung terbangun dari tidurnya.
"Kalian sudah datang?" Tanya Rena, semuanya segera menoleh ke Rena.
"Iya, kami sudah datang." Balas Felix sembari tersenyum.
Rena memposisikan dirinya dalam keadaan duduk dibantu oleh Changbin. "Apa kalian sudah makan?" Tanyanya, mereka mengangguk. "Kami sudah makan masakanmu, rasanya enak. Terimakasih telah membuatkannya." Balas Changbin lembut.
Rena tersenyum senang, "hehe.. tak usah memuji seperti itu."
Semuanya akhirnya membersihkan diri mereka bergantian, Changbin juga membersihkan rumah bersama Seungmin menggantikan Rena. Dan yang menjaganya adalah Jisung.
"Rena.." panggilnya.
Rena meliriknya, karena sekarang posisinya sedang berbaring.
"Apa kau merasakan perasaan seperti di masa lalu?" Tanya Jisung.
Rena mengerutkan dahinya, perasaan di masa lalu?
"Maksudnya?"
"Sakitnya.. apa menyakitkan?"
Rena menggeleng pelan, "tidak sakit, aku hanya pusing sejenak mungkin karena kedinginan."
Jisung diam begitupula Rena.
Chan datang, "apa kau ingin ke kamar?" Tanya Chan.
Rena menoleh ke Jisung, Jisung yang ditatap segera menatapnya balik. "Aku hanya ingin disini." Balasnya,
"Baiklah," Chan pergi mungkin untuk memasak nantinya.
Jisung hanya diam saja dan Rena kembali melanjutkan tidurnya.
•••
Rena sudah sembuh dari sakitnya, yang lain juga sudah melakukan aktivitas seperti biasa.
Seperti biasa Rena membersihkan rumahnya, kegiatan yang selalu ia lakukan setiap saat.
Namun ia yang menyetel berita mendengar kata 'stray kids' yang membuat dirinya langsung berada di depan televisi.
Rena terkejut ketika pemberitaan yang dibawa oleh media tersebut,
KAMU SEDANG MEMBACA
Real or not Real: Stray kids
Romancekesembilan orang tersebut terdiam melihat sesosok gadis cantik di depannya itu. Gadis yang di tatap tersebut hanya tersenyum sumringah tanpa tau apa yang terjadi. "seharusnya kau sudah mati..." tanpa sadar kalimat itu keluar dari mulut Bangchan. "ap...