kesembilan orang tersebut terdiam melihat sesosok gadis cantik di depannya itu. Gadis yang di tatap tersebut hanya tersenyum sumringah tanpa tau apa yang terjadi.
"seharusnya kau sudah mati..." tanpa sadar kalimat itu keluar dari mulut Bangchan.
"ap...
“You'vesurvived this far, don't worry about anything. Believe in yourself happiness is waiting for you.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rena memperhatikan ke arah sekitar dan mencuci tangannya. Dia termenung dalam pikirannya,
"Mengapa aku tidak bisa kembali akhirat? Apakah harus ada sesuatu yang aku lakukan?" Gumamnya pelan.
Tetapi ia tiba tiba teringat kesembilan orang tersebut, seandainya jika ia kembali apakah mereka akan kembali bersedih?
Ia juga jadi mengingat tentang apa yang ia temukan kemarin,
Dia menghela nafasnya berat. "Tak apa, tak apa.."
Tiba tiba saja suara pintu terketuk, Rena sedikit bingung. Siapa yang mengetuk pintu dorm saat sore ini? Stray kids? Biasanya mereka pulang malam,
Jadi Rena memberanikan diri dan melihat ke depan dan itu adalah Stray Kids.
"Ehh..?? Kalian sudah pulang?" Tanya Rena ketika membukakan pintu.
"Iyaa, kami telah selesai menyelesaikan jadwal kami jadi.. kami kesini, kami juga berniat untuk mengadakan pesta barbeque bersamamu. Bukankah sudah lama kita tidak melakukan itu?" Jelas Chan.
Rena mengangguk, "kalau begitu aku yang akan membeli makanannya!"
Mendengar itu tiba tiba saja semuanya terdiam. Begitupula Rena.
"Ah, maksudku aku akan menunggu dirumah." Ucapnya diakhiri dengan tawa.
Semuanya menatapnya sendu, Minho berjalan ke arahnya. "Aku yang akan menemani Rena, kalian bisa membeli makanannya kan? Untuk 10 orang, jika dibagi beberapa tim akan lebih cepat." Jelas Minho.
Semuanya mengangguk setuju, "kami akan kembali dengan cepat." Senyum Changbin kearah mereka, Rena mengangguk, "hati hati di jalan kalian semua!" Serunya.
Setelah mereka berangkat pergi, dirumah hanyalah Rena dan Minho saja. Rena segera pergi ke dapur menyiapkan apa apa saja yang harus disiapkan untuk bakar bakarran nantinya.
Sementara Minho pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Setelah selesai dia pergi ke dapur dan mengambil sebuah baskom.
Setelah itu, "Rena kemarilah!" Seru Minho, Rena segera menghampirinya, "kenapa oppa?" Tanyanya.
"Bawakan baskom yang ini, aku akan mengambil baskom lainnya." Ucap Minho sembari menunjuk ke arah baskom tersebut.
Rena mengangguk dan mengangkat baskom yang penuh dengan air.
Namun sayangnya ketika dia baru saja melangkah sedikit, ia terpleset karena lantai yang licin.
Minho yang melihat itu refleks segera menahan tubuh Rena. "Apa kau tak apa?" Tanyanya, sayangnya posisi menahan Minho sedang tak stabil karena itu Rena tidak mendapatkan keseimbangan sepenuhnya.