"Papaa~ papa papa paa~”
Seokjin tersenyum gemas melihat tingkah menggemaskan bayinya. Kookie sedang bermain dengan cooky dan mobil-mobilan yang kemarin ia belikan untuk bayinya. Memang diantara papa dan daddynya, seokjin terlihat sangat berbeda.
“Ya, mau apa sayang?” Seokjin bertanya sesaat setelah mendudukkan dirinya disamping kookie yang asyik memainkan mainan barunya.
“Bluuum.. blumm.. cooci.. cooci.. coooo... papaaa”
Ocehan kookie sungguh menggemaskan dengan aksen cadelnya, bahkan seokjin merekam dengan kamera ponsel iPhone keluaran terbaru yang dibelikan jimin. Semua keluarga Kim punya sebab jimin yang memaksa untuk beralih memakai ponsel mahal keluaran terbaru tersebut. Katanya satu keluarga harus kompak, astaga, apa mereka lupa umur?
Kookie yang mendengar suara handphone milik seokjin mengalihkan perhatiannya pada barang yang dipegang seokjin. Ia sering lihat benda tersebut ketika daddy atau papanya menemaninya bermain, kookie mendekat, bahkan tangan gempalnya berusaha menjangkau handphon e milik papanya.
“Nochu mau bermain handphone? Nochu kan masih bayi, wlee.”
Seokjin meledek kookie dan menggeser badannya kebelakang saat kookie hampir berhasil menjangkaunya. Bunyi bel mengalihkan atensi seokjin, tanpa sadar ia meninggalkan kookie bersama dengan --handphone keluaran terbarunya.Kookie yang merasa mendapat kesempatan langsung merangkaka untuk meraih handphone seokjin yang diletakkan diatas meja. Tangan gempalnya bertumpu pada pinggiran meja aagar ia bisa berdiri. Hingga ia berhasil menjangkau handphone milik seokjin dengan kedua tangan gempalnya sebab handphonenya yang terlalu besar untuk telapak gempal menggemaskan miliknya.
Hingga kookie jatuh terduduk didekat meja, ia tak merasa sakit sebab karpet lembut dibawahnya menyelamatkan pantat bulatnya dari benturan dengan lantai.
“Uwaaa, wotell!!”
Pekiknya girang saat melihat gambar wortel di casing hanphone papanya, bahkan ia mulai membuka lebar-lebar mulutnya hingga nampak kedua gigi kelincinya yang masih dalam tahap pertumbuhan. Nampak gemas, menggigit-gigit handphone papanya. Terkikik geli kala benda itu masuk dalam mulut mungilnya.
.
.
.“Hyung, dimana bayiku?”
Jimin bertanya saat pintu baru saja terbuka menampakkan presensi kakak tertuanya.“Mandi dulu sana! kookie sedang bermain di kamarnya.” Seokjin menutup pintu setelah jimin masuk dan langsung menuju kamar kookie,jinyang melihat hal itu hanya mengikutinya dari belakang.
“Kelinci gembulkuu~ daddy datang!!”
Jimin berteriak, hingga kookie tersentak dan tak sengaja melempar handphone seokjin yang sedang ia cecap rasanya hingga mengenai jidat jimin.“Astaga! Mengapa daddy dilempar?!” Jimin mengusap jidatnya sehabis ditimpuk benda keras, seokjin yang melihat lantas memekik, mengambil lantas mengusap hanpdhone barunya, kemudian menyimpan di saku, tak usah marah-marah sebab handphonenya dikunyah atau dilempar-lempar, sebab bila rusak tinggal ganti yang baru, maklum orang kaya.
“Koo camcagiiiaaa..!!”
Jungkook berteriak sambil tangannya bersedekap menghadap daddynya, bibirnya mengerucut, alisnya menukik namun tak terlihat menakutkan sama sekali, malah terlihat kiyowo bercampur yeopo dengan poni panjang dan sepasang kuncir kudanya.
Jimin langsung saja menggendong kookie dan mencium gemas pipi bayinya, baru ditinggal beberapa hari sepertinya kookie makin gembul saja.
“Kamchagiya baby, bukan camcagia.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Kookies; bts×jungkook🐰
FanfictionIsinya cuma kegemesan tingkah Jungkookie sama daddy dan papanya, hehe. So, let's get it💜 Up suka-suka :v family brothership cast; BTS and others kpop idol Kim Seokjin Kim Namjoon Min Yoongi as Kim Yoongi Jung Hoseok as Kim Hoseok Park Jimin as Kim...