Papanii~

21.8K 1.4K 23
                                    

Happy Reading💜

1

2

3

"Papaaa"
Kookie merentangkan kedua tangannya saat melihat eksistensi namja tinggi berbahu lebar di pintu kamar berwarna baby bluenya.

"Aw, baby rindu dengan papa, sinii sayang~"  kookie yang sedang duduk diatas karpet berbulu dengan mainan yang berserakan segera mengangkat bokongnya untuk merangkak menuju seokjin yang berjongkok.

Seokjin dengan sabar menunggu kookie yang merangkak ke arahnya, mungkin karena tubuhnya yang gembul membuatnya sedikit kesusahan, kadang duduk, merangkak, duduk lagi, lalu merangkak kembali.

"Ayoo cepat, baby tidak mau susu?"
Seokjin bertanya sambil menggoyangkan susunya kekanan dan kekiri, sekarang memang waktunya kookie meminum susu sebelum tidur.

Kookie yang melihat botol minum kesukaannya menjadi berkali-lipat bersemangat, namun dirinya sudah lelah duduk dan merangkak, mengapa papanya tak mengerti?!

"Paapaa"
Akhirnya kookie duduk kembali, tangannya diajukan keatas, gestur bahwa ia meminta barang yang ada dalam genggaman seokjin.

"Tidak, ayo kemari."
Seokjin berkata tegas, melatih kookie menjadi pribadi yang harus mendapatkan segala sesuatu dengan usaha.

"Paapaa cuudah"
Kookie memang masih berusia 6 bulan, namun perkembangannya mendahului balita seumurannya, mungkin hanya tinggi badan saja yang berbeda, kookie terlihat kecil diantara teman seusianya, namun badannya gembul menggemaskan.

"Tidak, ayo kemari, mau susu atau tidak?"
Seokjin malah bersila santai, memandang baby kookie yang matanya sudah berair, pasti sebentar lagi akan menangis.

"Tidak, kalau kookie menangis, tidak ada susu."
Seokjin segera berkata sesaat sebelum tangisan kookie menggema.

Air mata kookie menetes namun tak ada isakan, hidung dan pipinya memerah, mata bulatnya berair, seokjin mati-matian menahan gemas, diam-diam menyalakan kamera handphone untuk sekedar memfoto kondisi kookie saat ini.

Kookie yang mendengar 'tak ada susu' mulai merangkak kembali, bahkan kini tangannya sudah berpegang pada apa saja disebelahnya untuk berdiri. Seokjin sudah memekik ditempatnya karena kookie akan belajar berjalan.

Langkah demi langkah kaki kecil kookie terlihat menggemaskan dimata seokjin, hingga..

BRUK!!

Kookie jatuh terduduk, matanya membulat, mungkin terkejut dirinya jatuh,

"HUWAAA PAPAAAA, hiks.. hiks.. paa..paa.."

Tangisannya langsung menggema diseluruh mansion, Seokjin langsung bergegas mengangkat kookie, menjajalkan dot susu yang langsung diterima oleh kookie meski terdengar sedikit isakan.

Seokjin menggedong kookie sambil menghapus air mata yang masih mengalir dipipi babynya,

"Ssstt, baby pintar sekali sudah mau belajar berjalan."

Seokjin mengecup bertubi-tubi pipi bulat kookie, bukan tanpa alasan seokjin melatih kookie untuk tidak malas melakukan kegiatan, karena dibeberapa waktu, kookie malas sekali walau hanya bergeser, waktunya dihabiskan hanya rebahan dengan mata berkedip polos menatap layar televisi, pengaruh buruk yoongi memang!

Tangan gempal milik kookie bermain di pipi seokjin, hingga akhirnya kookie tertidur dalam gendongan seokjin, tangan gempalnya mengepal menggemaskan dengan dot yang masih bertengger dimulut mungilnya meski isi sudah kandas tak bersisa.

Seokjin menidurkan kookie di tengah kasur king size kamar kookie. Kamar kookie yang luas didesain berwarna soft, berisi tempat tidur bayi, satu ranjang berukuran king size, dan ruang bermain dengan karpet lembut berbulu.

Ranjang king size tentunya untuk menidurkan baby jika tidur bersama papa dan daddynya. Mana bisa bobo bareng di tempat tidur bayi, kan gak muat malih?!

Seokjin mengambil posisi disebelah kanan kookie, mengambil dot dibibir kookie dan merapatkan tubuhnya untuk mencium pipi bulat babynya,

"Selamat tidur malaikat kesayangan kami, jangan besar terlalu cepat, kami menyayangimu."

vote and comment💜🐇

vote and comment💜🐇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Our Kookies; bts×jungkook🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang