Hoseok meringis melihat kookie yang kini menangis dalam dekapan seorang perawat. Bayinya itu tak mau digendong olehnya. Hoseok hanya memandang memelas bayinya yang masih menangis sesenggukan, beberapa perawat perempuan mencoba menenangkan bayi menggemaskan yang baru saja dipaksa minum obat.
Kookie merajuk sebab hoseok malah membantu bu dokter meminumkan sesuatu yang amat-amat tidak enak menurutnya. Apa lagi kalau bukan obat. Sebab biasanya bentuk obat kookie hanya sirup yang terasa enak seperti rasa stroberi.
Pagi sekali, setelah mengelap tubuh kookie agar tetap bersih dengan air hangat, bu dokter membawa senampan bubur dengan obatnya. Kookie yang awalnya menerima suapan obat yang sudah encer sontak menangis keras saat merasakan kepahitan rasanya. Alhasil, bayinya merajuk tak mau digendong olehnya.
"Baby, sini dengan daddy dulu. Noona mau bekerja."
Hoseok dengan senantiasa membujuk kookie dalam gendongan perawat rumah sakit. Ia kan tidak enak merepotkan perawat disini, mana ia hanya memakai pakaian tidur seperti kemarin.
"Papa~"
Hoseok yang faham akan siapa yang bayinya butuhkan lantas undur diri untuk meminjam telefon di meja resepsionis lantai bawah. Bayinya bila sedang sakit pasti mencari kakak tertuanya.
Sepuluh menit menelfon, hoseok mengusap wajahnya kasar mendengar umpatan fasih kakak tertuanya. Mungkin kakaknya kelewat pundung tak dikabari apapun mengenai bayi mereka. Bahkan seokjin mengira hoseok membawa bayi mereka jalan-jalan pagi ke taman seperti biasa.
Sesampainya di ruang rawat bayinya, ia melihat kookie yang tertidur dengan nyaman di gendongan perawat rumah sakit. Mungkin efek setelah minum obat. Dengan perlahan hoseok mengambil kookie yang sedikit terusik, berucap terimakasih sesaat sebelum perawat pergi keluar ruang rawat.
Hoseok tetap menggendong kookie sebab bayinya yang terlihat tak nyaman dalam tidurnya. Ia juga memperhatikan tangan kookie yang terdapat selang infus agar tak banyak bergerak dan membuat kulit bayinya terluka. Sia-sia nanti ia belikan skincare agar kulit bayinya tetap sehat.
Dokter hyunmi mengatakan kondisi kookie lebih baik dari kemarin, badannya sudah tidak sepanas kemarin, namun masih terasa hangat. Dokter hyunmi mengatakan itu reaksi yang wajar sistem imun bayinya. Ruam-ruam merah dikulit bayinya juga tak semerah kemarin.
Kemungkinan 2 hari lagi kookie bisa pulang. Nanti malam ia harus mengambil hasil tes darah kookie agar ia mengetahui bayinya ini alergi apa.
Hoseok menggendong kookie sambil melihat pemandangan dari kaca transparan ruang rawat. Sepanjang kaca transparan ruang rawat kookie terdapat stiker-stiker berwarna transparan. Bahkan ruangan ini lebih terlihat seperti taman bermain.
Dalam ruang rawat kookie terdapat ranjang empuk ukuran single, satu box bayi berukuran sekitar 1,5 meter, dan sofa berukuran besar. Televisi, AC, lemari, dan beberapa mainan yang dipajang turut melengkapi ruang rawat ini. Maklum, hoseok kan holkay, ia mau ruang khusus vvip untuk bayinya meski harus mempermalukan diri sebab tak membawa dompet.
.
.
.Cklek
Hoseok menoleh kearah pintu yang terbuka. Terlihat seokjin dan namjoon memasuki ruangan dengan perlahan saat melihat kookie yang tertidur di gendongan hoseok.
Kakak tertuanya membawa rantang yang ia yakini berisi makanan, sedangkan namjoon dibelakangnya membawa tas besar berisi perlengkapan bayi mereka.
Seokjin membongkar isi tas yang namjoon bawa, menatanya satu persatu di lemari kuning berpintu kaca. Selagi seokjin menata perlengkapan bayinya, namjoon mendekat dan mengecup perlahan pipi gembil bayinya yang memerah alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Kookies; bts×jungkook🐰
FanfictionIsinya cuma kegemesan tingkah Jungkookie sama daddy dan papanya, hehe. So, let's get it💜 Up suka-suka :v family brothership cast; BTS and others kpop idol Kim Seokjin Kim Namjoon Min Yoongi as Kim Yoongi Jung Hoseok as Kim Hoseok Park Jimin as Kim...