always be here;

11.9K 930 84
                                    

Seokjin menata makan malam dengan cantik, makanan yang ia masak dengan yoongi tertata rapi di meja makan dikelilingi namjoon, hoseok, jimin, dan taehyung, sementara yoongi mengecek kookie dilantai atas. Bayi gembul itu aktif sekali hari ini sebab bermain dengan jaehyun, putra dokter Sehun. Sudah lima jam jungkookie tertidur, sekarang jam delapan malam, mana jungkookie langsung tertidur kelelahan, belum mandi pula.

"Bagaimana bisa bertemu jaehyun, hobi hyung?"
Taehyung bertanya penasaran, sebab jaehyun bisa dianggap teman pertama bayinya.

"Hmm tak tau tae, saat kubawa ke taman, mereka sudah saling kenal."
Hoseok menyahut seadanya, karena memang jaehyun hanya bercerita bahwa ia sudah kenal jungkookie sejak anak itu makan ice cream belepotan diatas bangku taman.

"Masih tidur yoon?"
Seokjin bertanya sesaat setelah yoongi datang tanpa membawa jungkookie dalam gendongan. Sementara yoongi hanya mengangguk.

"Jin hyung, jungkookie belum mandi dan makan malam, perlu dibangunkan setelah ini?"
Jimin bertanya dengan nada khawatir, sebab tidurnya pasti tak nyaman.

"Biarkan saja, jungkookie aktif sekali hari ini."
Namjoon menimpali bahkan saat seokjin baru membuka mulutnya untuk menjawab.



.
.
.



Seokjin membuka kedua matanya perlahan saat mendengar suara tangisan bayinya, matanya melihat kearah jam digital diatas nakas, ini jam 1 malam, mengapa jungkookie menangis?

"Huwee~"

Seokjin lantas menghidupkan lampu dan bergegas menuju pintu dimana pintu itu langsung terhubung dengan kamar jungkookie. *jadi kamar kookie dan jin sebelahan, dan disambung sama pintu

Seokjin menyalakan lampu kamar kookie dan menemukan bayinya telungkup sambil menangis, tangisannya teredam bantal sebab kepalanya ia tenggelamkan dalam bantal kecil tersebut, dengan kaki yang dihentak-hentakkan.

Gemas sebenarnya, seperti buntalan kelinci yang sedang gelisah menanti makan, tapi seokjin tak tega melihat bayinya seperti tak nyaman.

"Aigoo~ bayi papa kenapa hmm?"

Seokjin mengangkat jungkookie lantas membalikkan tubuh bayinya hingga menghadap dirinya. Pipi gembilnya memerah dengan aliran air mata dari mata bulatnya, bahkan bibir mungilnya mencebik kebawah, sesenggukan menghadap seokjin.

"Hiks.. hiks.. pa.. pa.. huwaa~"

Seokjin mengernyit melihat jungkookie yang masih saja sesenggukan meski sudah ia timang, bayinya terlihat seperti tidak nyaman sekali. Bahkan badannya berkeringat. Seokjin yang khawatir lantas menidurkan jungkookie, yang mana membuat jungkookie semakin menangis keras lantaran berfikir akan ditinggal seokjin.

Seokjin membelalak melihat beberapa noda merah mengias kulit mulus bayinya saat membuka baju yang dikenakan jungkookie. Seperti merah gigitan serangga tetapi lebih ke ruam merah sebab iritasi.

"Omo!! Kenapa bisa begini koo?!"

Seokjin berteriak panik, yang mana semakin membuat jungkookie menangis, rasanya tidak nyaman, lengket dan perih. Bahkan jungkookie sampai terbatuk sebab terlalu keras menangis. Kakinya menendang udara saat seokjin berusaha membuka baju yang jungkookie kenakan.

Brak!

Seokjin dan jungkookie terlonjak kaget sebab pintu yang awalnya tertutup sekarang terbuka dnegan tidak elitnya, si pelaku pendobrakan terlihat acak-acakan dengan rambut mencuat.

"Kamchagiya!"

Seokjin mengusap dadanya dramatis, bahkan tangisan jungkookie yang diam sekejap sebab terkejut kini kembali menangis bahkan lebih keras.

Our Kookies; bts×jungkook🐰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang