D

72 12 0
                                    

🐯🐯🐯

"Kamu dari mana saja semalam? "

"Hanya menenangkan fikiran"

Yeri naik ke lantai dua tidak memperdulikan ibunya lagi yang barusan bertanya.

"Ayo makan dulu, mama udah masakin buat kamu" ajaknya.

"Aku gak laper" tolak Yeri tanpa menatap ibunya.

Brak

"Yeri? "

Yeri menoleh dari atas tangga. Dirinya dapat melihat tubuh acak-acakan ayahnya berdiri di ambang pintu.

"Syukurlah kamu baik-baik saja" ucap Kim Namjoon tersenyum tipis saat melihat Yeri.

Yeri yang mendengar ucapan ayahnya itu tertawa miris membuat kedua orangtuanya mengernyit bingung.

"Baik-baik saja? Baik-baik saja apanya? Aku hampir gila! " teriak Yeri dengan suara seraknya menahan tangis.

"Maafin papa, ini semua karena ulah ibumu yang e-"

"Apa-apaan?! Apa maksudmu? Ini karena ulahmu sendiri yang gila uang! Tidak pernah cukup sa-"

"Shut up, Kim Myung Eun" ucap Kim Namjoon menatap tajam istrinya.

"Aku bukan Kim Myung Eun! Namaku Park Myung Eun! " sentaknya.

"Kau masih berstatus istriku! Menurutlah pada suami! "

"Cih! Aku tidak akan sudi menurut pada pria sepertimu! "

"Be-"

"BISAKAH KALIAN TIDAK BERTENGKAR UNTUK SEDETIK SAJA?! " teriak Yeri.

"Aku lelah, aku muak, aku juga ingin memiliki keluarga harmonis seperti te-"

"Kalau begitu ikutlah bersama mereka! " bentak Park Myung Eun memotong ucapan Yeri.

Yeri mengerjapkan matanya beberapa kali dan menggeleng tidak percaya menatap ibunya.

"Oke! Jangan pernah mencariku lagi! " teriak Yeri kemudian segera berlari turun dan keluar rumah.

"Yeri! Maafin mama! Mama tidak bermaksud sayang" teriak Park Myung Eun berlari menyusul putrinya.

Yeri tidak mempedulikannya dan memilih untuk terus berlari. Berbelok di sebuah gang kecil dan bersembunyi di dekat kotak sampah besar di sampingnya berjongkok.

"Yeri! Kamu dimana nak? " teriak Kim Namjoon di gang kecil tersebut.

"Ini salahmu! " bentak Kim Namjoon menunjuk wajah istrinya.

"Aku tidak bermaksud seperti itu! Aku hanya emosi! "

"Karena emosimu melukai Yeri! "

"Aku tidak sengaja! "

"Kau melakukannya dalam keadaan sadar! Maka kau sengaja! "

"Tidak! "

"Iya! Kalau seperti ini maka Yeri harus ikut denganku! Aku lebih bisa menjamin hidupnya akan bahagia! "

Yeri menutup telinganya yang sangat panas sekarang. Kenapa kedua orangtuanya selalu bertengkar bahkan di luar rumah pun mereka selalu memperdebatkan segala hal.

Yeri menangis. Gadis itu menahan isakannya mati-matian membuat dadanya terasa sangat sesak.

"Yeri? "

Yeri mendongak kala sebuah suara menenangkan memanggil namanya. Yeri mengerjapkan matanya tidak percaya kemudian langsung memeluk tubuh kekar itu. Menumpahkan tangisnya di dada bidang yang selalu menjadi tempat ternyamannya.

[NCT DREAM] Seven Boys In My Life || sfnauraaa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang