S

38 6 0
                                    

🐯🐯🐯

Taeyong mengalihkan pandangannya pada Yeri. Cowok itu menunduk menatap kakinya sendiri lalu memejamkan matanya sejenak kemudian kembali membukanya.

"Maaf" lirih Taeyong.

"Em, t-tapi kalau ka-"

"Nado salang haeyo"

🐯🐯🐯

Yeri masuk ke dalam rumah dengan senyum yang tidak luntur dari wajahnya sejak tadi. Yeri berjalan sambil melompat-lompat kecil lalu duduk di sofa.

"Aduh! Aduh! Ada apa ini? Daritadi senyum-senyum" goda nenek ikut bergabung dengan Yeri setelah meletakkan kue yang masih panas di meja.

"Heh! Yeri! " panggil nenek menepuk paha Yeri.

"Eh iya nek? Kenapa? " tanya Yeri gelagapan sendiri.

"Dasar anak muda! Kenapa daritadi senyum-senyum gitu? " tanya nenek lalu menyuapkan roti ke mulutnya.

"Hehe gak papa kok nek" elak Yeri tersenyum malu.

"Yaudah Yeri ke kamar dulu ya nek. Mau mandi, gerah banget" pamit Yeri kemudian berlari kecil menuju kamarnya.

"Ada-ada saja" gumam nenek geleng-geleng kepala.

🐯🐯🐯

"Mark udah! " ucap Jaemin.

"Kalau lo kaya gini gak bakal bisa nyelesaiin masalah! Yeri gak akan ketemu kalau lo terus-terus an nyakitin diri lo sendiri" sahut Renjun.

Sejak seminggu ini Mark tidak henti-hentinya memukul tembok rumah waum yang tidak bersalah, memukul cermin yang tidak tahu apa-apa hingga pecah berkeping-keping, bahkan memukuli teman basket nya hingga babak belur.

Lelaki itu frustasi. Sudah satu bulan lebih Yeri menghilang. Tidak hanya Mark, enam laki-laki lainnya pun juga frustasi. Mereka sudah mencari kemanapun biasanya Yeri berada, namun mereka tidak kunjung menemukan gadis itu.

"Argh! " raung Mark memukulkan kepalanya ke cermin di depannya kemudian mundur beberapa langkah merasakan pusing dan nyeri yang langsung menjalar di kepalanya kemudian jatuh terduduk bersandar ke samping sofa di belakangnya.

"Lo mau mati? Luka-luka lo kemarin belum kering dan lo malah selalu tambahin? Lo gila ya? " ucap Haechan memperhatikan cowok itu.

"Iya! Iya gue gila! Gue gila karena Yeri! GUE GILA! " balas Mark berteriak kencang.

"Diemin aja dulu, emosinya lagi gak stabil" ucap Jeno pada Haechan.

"Jaem! Gue takut Mark kenapa-napa, itu kepalanya kena pecahan kaca" bisik Jisung memanggil Jaemin.

"Biarin dulu aja. Itu gak parah kok, kalau lo bilangin gitu pasti nanti dia makin marah dan pasti bilang Yeri mungkin lebih kenapa-napa sekarang" saran Chenle diangguki keduanya.

Mark mengusap wajahnya lalu ke kepalanya. Menarik rambutnya dengan kuat kemudian mendongak ke atas.

"Yeri, lo dimana? " lirih Mark pilu.

🐯🐯🐯🐯

"Kamu gak mau balik kerumah Yer? Bukannya nenek gak ijinin kamu tinggal disini. Tapi kamu udah sebulan lebih loh disini, sekolah kamu gimana? " 

[NCT DREAM] Seven Boys In My Life || sfnauraaa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang