🐯🐯🐯
"Makasih ya kak" ucap Yeri turun dari motor dan tersenyum manis pada Jaehyun.
"Iya sama-sama, emang temen-temen cowok lo itu kemana? " tanya Jaehyun.
"Aku gak bilang ke mereka kalau mau kesini, mereka juga lagi sibuk urus ekskul sama organisasi di sekolah" ucap Yeri.
"Oh gitu, yaudah gue duluan ya" pamit Jaehyun.
"Iya kak hati-hati! Sekali lagi makasih" ucap Yeri diangguki Jaehyun.
Kemudian cowok itu melesat pergi dengan motor besarnya meninggalkan Yeri di depan rumah sakit.
Setelah Jaehyun hilang di belokan, Yeri segera berbalik dan berjalan memasuki rumah sakit. Gadis itu berjalan sendirian menyusuri koridor yang hari ini tidak terlalu ramai.
Mengetuk pintu ruangan dokter yang menangani ibunya lalu segera masuk setelah suara di dalam mempersilahkannya.
"Eh Yeri! " sapa dokter.
"Iya dok" balas Yeri tersenyum.
"Jadi begini, kondisi mama kamu semakin melemah. Jadi harus cepat-cepat dilakukan operasi" jelas dokter.
"Yaudah lakukan sekarang aja dok! " ucap Yeri mantap.
"Akan saya buatkan jadwal operasi untuk malam ini, kamu bisa menyiapkan diri kamu dulu. Ayo ikut saya" ucap dokter kemudian berdiri dari duduknya menggiring Yeri.
Yeri di bawa ke salah satu ruangan kemudian dokter menyiapkan beberapa alat untuk meng-infus Yeri. Gadis itu menghela nafas panjang untuk merilekskan batinnya.
Yeri memejamkan matanya saat jarum infus menembus kulitnya. Mengigit bibir bawahnya menahan sakit.
"Kamu istirahat dulu ya, siapkan diri kamu dulu untuk malam ini" ucap dokter diangguki Yeri.
"Saya permisi" pamit dokter kemudian pergi keluar meninggalkan Yeri sendirian.
Yeri beberapa kali menghembuskan nafasnya sambil memejamkan matanya. Irama jantung gadis itu berdetak lima kali lebih kencang dari biasanya.
Yeri membuka matanya. Mendongak keatas kemudian kembali menghembuskan nafasnya berusaha menenangkan dirinya. Menatap langit-langit yang hanya berwarna putih namun mampu mencuri perhatiannya. Gadis itu menunduk kemudian menatap kedepan.
Ada jendela disana. Yeri turun dari ranjang dengan perlahan kemudian menarik gantungan infus yang tentu terdapat infus tergantung disana. Berjalan menuju jendela kemudian membukanya. Gadis itu menatap keluar dan menemukan banyak sekali gedung-gedung tinggi yang memenuhi kota.
"Aku harap keputusanku ini benar"
🐯🐯🐯
"Akhirnya selesai! " gumam Jaemin merentangkan tangannya kemudian melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Loh udah sore banget" gumam Jaemin lagi setelah melihat bahwa sekarang jam menunjukkan pukul lima lewat empat puluh menit.
"Balik yuk! " ajak Chenle.
"Yaudah yuk! Samperin Icung sama Yeri dulu ke kelas" sahut Haechan kemudian berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NCT DREAM] Seven Boys In My Life || sfnauraaa ✔
Teen Fiction"Lo itu gak perlu merasa sendirian, lo punya kita" ~Huang Renjun. "Kalau lo gak berhasil dalam hal keluarga ataupun percintaan seenggaknya lo berhasil dalam hal persahabatan" ~Lee Haechan. "Jangan pernah lo mikir kita itu cuma kasihan sama lo, kit...