T

42 9 0
                                    

🐯🐯🐯

"Bener ini rumahnya? " tanya Haechan memperhatikan rumah besar di depannya itu.

"Iya, dulu waktu smp gue pernah diajak Yeri kesini berdua" balas Mark mengangguk.

"Smp? Berdua aja? Naik apaan? " kaget Jisung menatap Mark di sampingnya.

"Naik bus" enteng Mark.

"Yaudah ayo masuk! Katanya pengen cepet-cepet ketemu Yeri nya" ucap Jaemin lebih dulu berjalan memasuki pekarangan rumah itu.

Akhirnya enam laki-laki lainnya mengikuti Jaemin memasuki pekarangan rumah itu hingga sampai di teras.

"Coba lo ketuk! " suruh Chenle mendorong bahu Mark pelan.

Mark maju satu langkah kemudian mengetuk pintu kayu itu.

"Permisi" ucap Mark kemudian kembali mengetuk pintu.

Tidak lama kemudian seorang laki-laki dengan wajah dan tubuh yang penuh tepung membukakan pintu dan berdiri menatap tujuh orang di depannya satu-persatu.

"Kalian siapa ya? " tanyanya.

"Benar ini kediaman kakek Kim? Kakek dari Kim Yeri? " tanya Renjun mewakili.

"Iya ada apa ya? Kalian mencari kakek Kim? " tanyanya lagi sambil masih memperhatikan salah satu laki-laki yang berdiri paling depan di depannya.

"Tunggu! Mark? " tanyanya memincingkan matanya menatap laki-laki yang tidak asing menurutnya di depannya ini.

"Iya, siapa ya? " tanya Mark bingung.

"Astaga kamu udah besar aja! Kamu gak inget aku?! Parah! Jahat banget! " serunya sedikit tertawa kemudian memukul bahu Mark pelan.

"Maaf, siapa ya? " tanya Mark lagi.

"Aku Taeyong! Bubu! Ingat? " tanyanya tidak memudarkan senyumannya.

"Kak Bubu?! " kaget Mark kemudian memeluk cowok itu.

"Haha! Iya ini aku" ucap Taeyong menepuk-nepuk punggung Mark kemudian melepas pelukannya.

"Kamu kesini pasti cari Yeri ya? Yeri di dalem, ayo masuk! " ajak Taeyong menarik lengan Mark masuk.

Kemudian enam laki-laki lainnya hanya melongo memperhatikan interaksi dua cowok itu. Namun tidak urung juga mereka ikut masuk ke dalam rumah.

"Yeri! Ada yang cariin kamu nih! "

"Siapa?! " teriak Yeri dari dapur.

Mendengar suara Yeri yang sudah satu bulan lebih ini tidak di dengarnya, Mark segera melepas tangan Taeyong di lengannya dan berlari menghampiri sumber suara tadi.

"Malu-malu in banget temen lo sumpah" bisik Haechan pada Jeno di sampingnya.

"Sstt! Diem! Jangan bikin keributan" sela Jaemin ikut berbisik pada keduanya.

"Perasaan gue diem deh" gumam Jeno mengelus dadanya sendiri.

"Gue kangen banget sama lo! " ucap Mark setelah dengan tiba-tiba memeluk Yeri.

Yeri mematung di tempatnya. Gadis itu menatap kosong kedepan. Detak jantungnya berdebar tidak karuan sekarang. Kemudian enam laki-laki lainnya muncul di hadapannya membuatnya semakin tercengang.

Gadis itu diam. Namun sedetik kemudian air mata turun dari mata cantiknya. Nenek melihatnya, wanita lansia tersebut hanya diam saat mengetahui kode dari Taeyong bahwa mereka adalah teman-teman Yeri.

Perlahan Yeri mengangkat tangannya kemudian membalas pelukan Mark. Memeluknya dengan erat lalu menangis di bahu cowok itu.

[NCT DREAM] Seven Boys In My Life || sfnauraaa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang